Tepat pukul tiga pagi
Kerap kali
kutanyakan perihal engkau, kepada Ilahi,
Di atas sejuknya lantai yang baru saja bertemu hidung dan dahi
Sesekali,
tetesan bahagia tak sengaja jatuh tepat pada titik dimana Allah terasa dekat sekali.
Aku berbisik, bahagiakah dia hari ini?
Kubisikkan lagi
Namun kali ini tak kubiarkan Allah cemburu walau sekali
Kepada makhluknya yang seringkali menyelinap dalam hati yang menjadi rindu di malam hari
Yaa Rabb, ku cinta Engkau. Duhai Pemilik Azali
Engkau Maha Mengetahui
Kubisikkan lagi
Yaa Rabb..
Kali ini sedikit terisak,
Maha Baik Engkau yaa Rabb, mempertemukan aku dengan dia
Semogaku, dengan berjuta cita-cita
Rasanya tak berlebihan jika kukatakan dialah salah satu alasanku merasa bahagia
Duhai Rabb pemilik segala jiwa
Kumohon, buatlah hatinya selalu merasa bahagia
Melalui hamba
Kubisikkan lagi
Teguhkan hatinya, hati kami
Jaga kami dalam taat,
obati kerinduan kami dalam tiap munajat
Hanya satu nama, ya, hanya satu nama
Sosok luar biasa yang ku kenal sebelumnya
Menerima tiap sudut hati
Saling isi saling melengkapi
Dia tidak singgah, dia membangun, tinggal, lalu melindungi
Terakhir.
Kubisikkan lagi
yaa Rabb..
Semoga Engkau takdirkan temu dan pada saatnya kami menyatu
Dalam naungan-MuÂ
Oleh Hefridalia | 08 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H