Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Sesuatu dari Sisi Lain, Sebuah Jalan Menuju Kebijaksanaan

13 Januari 2020   20:28 Diperbarui: 13 Januari 2020   20:34 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/hferdinando/567d043762afbdbc1d75baff/merayakan-wet-christmas-di-finlandia?page=all

Salju yang berwarna putih akan memantulkan cahaya di sekitarnya. Artinya, sekecil apa pun cahaya yang ada, termasuk cahaya bukan, salju akan langsung memantulkan cahaya yang diterimanya. Dengan demikian, situasi di sekitarnya menjadi lebih terang daripada ketika tidak ada salju. Saya pikir ini salah satu tujuan Tuhan menciptakan salju berwarna putih.

Apa jadinya jika salju berwarna hitam, coklat, atau merah? Pemandangan tidak lagi sedap dipandang. Mata terasa sakit menyaksikan warna merah dimana dan cuma sedikit cahaya yang bisa dipantulkan. Akibatnya, gelap makin merajalela dan tingkat depresi bisa naik.

https://www.kompasiana.com/hferdinando/567d043762afbdbc1d75baff/merayakan-wet-christmas-di-finlandia?page=all
https://www.kompasiana.com/hferdinando/567d043762afbdbc1d75baff/merayakan-wet-christmas-di-finlandia?page=all
Jadi, salju memberikan bantuan pencahayaan di tengah situasi yang minim pencahayaan. Saya baru menyadari hal ini ketika beberapa tahun yang lalu, Oulu mengalami WET Christmas, bukan WHITE Christmas. Kala itu tidak terjadi penumpukan salju yang mengubah suasana kota menjadi serba putih. Harapan menyaksikan hamparan salju berwarna putih di luar sana sirna karena gelap lebih mendominasi suasana, walaupun lampu kota sudah dinyalakan.

Ketidaknyamanan kita ternyata bisa menolong orang lain

Semoga Anda tidak bingung dengan sub-judul di atas. Situasi winter kali ini bisa membuat banyak orang tidak nyaman. Namun, mungkin buat beberapa orang situasi dengan salju yang tidak banyak dan suhu yang tidak terlalu dingin adalah lebih baik.

Berjalan di trotoar yang dilapisi salju memang tidak nyaman. Mereka yang tidak terbiasa bisa menjadi sangat lelah karena seperti berjalan di psir. Walaupun salju sudah dibersihkan, sisa yang masih menumpuk di jalan tetap membuat jalanan tidak senyaman. Memang, ini masih lebih baik daripada salju yang mencair lalu membeku lagi. Ini bagaikan berjalan di atas es. 

Suhu yang tidak terlalu dingin cocok buat mereka yang baru saja pindah ke Oulu, terutama dari negara tropis seperti Indonesia. Saya teringat ucapana teman saya ketika musim dingin di Januari 2014 hanya bersuhu sekitar -20 C. "Alih memberikan suhu -30 C, musim dingin kali ini Tuhan memberikan suhu -20 C supaya kamu dan keluarga tidak terlalu kedinginan", demikian katanya.

Hmmm ada benarnya juga! Kami tiba di Oulu akhir September 2013 dan 2 minggu kemudian kami mengalami salju pertama yang cukup tebal. Suhu langsung turun menjadi -10 C dan itu sudah cukup menyiksa. OK, kami punya waktu untuk beradaptasi dengan suhu yang kami kenal hanya ada di freezer itu. 

Namun, sepertinya kami perlu waktu lebih lama, sehingga musim dingin kala itu tidak sedingin biasanya.

Saya masih ingat, beberapa orang berkata bahwa musim dingin kala itu sangat aneh karena terasa 'hangat' dan itu membuat mereka merasa aneh. Padahal, buat saya sekeluarga, itu sudah cukup dingin. 

Sepertinya, situasi musim dingin kali ini dengan salju yang masih sedikit juga telah menolong beberapa orang. Mungkin ada banyak yang merasa aneh dan berpikir bahwa musim dingin ini adalah musim dingin terburuk karena volume salju yang sedikit. Namun, bisa jadi situasi ini malahan menajdi berkat bagi sebagian orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun