Hari ini sebuah pertanyaan masuk di inbox saya. Pertanyaannya cukup menggelitik karena membandingkan penghargaan orang Indonesia terkait dunia pendidikan dan dunia hiburan dalam hubungannya dengan gaji, prestise, penghormatan, dll.Â
Dugaan saya, yang dimaksud dengan dunia hiburan ini adalah dunia hiburan dalam arti sempit. Maksud saya, fokusnya adalah kepada mereka yang berada di depan layar. Padahal dunia hiburan perlu banyak orang di belakang layar yang bekerja secara senyap.
Gaji guru dan staf administrasi sekolah jika dibandingkan dengan gaji penyanyi atau bintang film pasti kalah jauh. Ini baru bicara gaji mereka yang tinggal di kota besar. Artis juga lebih terkenal dibandingkan dengan guru.
Berkecimpung di dunia hiburan memberikan prestise tersendiri bagi banyak orang. Sorot kamera dan media telah menjadi magnet yang kuat bagi banyak orang.
Prestise dan penghargaan yang diterima oleh mereka yang tampil di depan layar memang luar biasa. Oleh karena itu berbagai acara ajang pencarian bakat selalu ramai karena daya tariknya yang luar biasa.
Saya melihat bahwa masalah gaji ini memang sensitif, tetapi kondisi di semua negara rasanya sama. Gaji guru pasti lebih rendah daripada gaji mereka yang di dunia hiburan.
Ditambah dengan asumsi bahwa dunia hiburan sepertinya penuh dengan hal-hal yang menyenangkan, maka problem ini menjadi semakin besar. Benarkah menjadi guru tidak fun dan bekerja di dunia hiburan tidak mengalami tekanan?
Bagaimana dengan masalah penghargaan dan prestise? Ini juga menjadi bagian yang menarik karena banyak orang mengejar prestise dan harga diri.
Gaji
Bagi beberapa orang, penghargaan terhadap pekerjaan diukur dengan gaji. Namun, apakah cara seperti ini benar? Apakah gaji menjadi satu-satunya cara untuk menghargai seseorang dalam pekerjaannya?
Orang hidup perlu makan dan untuk bisa makan dia perlu uang. Selanjutnya, uang diperoleh dengan bekerja. Jadi, secara umum orang bekerja untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhannya.Â
Perlu saya tegaskan di sini bahwa saya menggunakan kata 'kebutuhan' dan bukan keinginan. Memangnya ada bedanya? Simak tulisan saya tentang menimbang kebutuhan dan keinginan.