Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Marahkah Anda Jika Dipanggil Kera atau Monyet?

2 September 2019   18:14 Diperbarui: 4 September 2019   00:56 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda tentu penasaran dan ingin melihatnya kan! Saya berkata bahwa jam tersebut hilang. Percayakah Anda dengan cerita saya?

Dalam konsep rantai yang hilang atau tidak ditemukan tersebut, para evolusionis berkata bahwa di situlah terletak kunci dari misteri kera merupakan nenek moyang manusia.

Jadi, ada banyak usaha yang dilakukan untuk menemukan potongan rantai yang hilang itu. Missing link seolah menjadi tempat pelarian para evolusionis tatkala klaim yang disampaikan sepertinya saling berlawanan.

Pertanyaannya adalah apakah memang ada rantai yang hilang atau memang rantai tersebut tidak pernah ada? Tidak seorang pun bisa menjawab hal ini.

Tentu saja para creationist berpendapat bahwa memang tidak ada rantai yang hilang sama sekali. Bukankah ledakan cambria (cambria explosion) termasuk salah satu fenomena yang membingungkan para evolutionist? 

Buat pembaca yang belum mengerti, ledakan cambria adalah masa geologis dimana ditemukan variasi mahluk hidup yang jauh lebih banyak daripada zaman geologis yang lain.

Bagaimana ketika Anda dipanggil kera?

Berita yang saya baca tiba-tiba mengingatkan saya dengan salah satu pemicu kerusuhan di Papua. Tanpa bermaksud menguak luka tersebut, saya ingin bertanya, "Marahkah Anda jika dipanggil kera?" Gara-gara sebutan ini, terjadi keributan yang hingga kini belum ditemukan penyelesaiannya.

Saya sendiri akan marah jika dipanggil seperti itu karena saya bukan kera. Selain itu, saya juga bukan hasil evolusi dari kera. Jadi, saya tidak punya 'hubungan batin' dengan kera dan sejenisnya. Sebagai penganut paham penciptaan, saya memiliki alasan yang sangat kuat untuk marah. 

Hal yang lebih penting lagi, saya adalah manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Silakan dibaca di Kejadian 1:27, Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,  menurut gambar Allah  diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 

Hal ini berimplikasi bahwa memanggil manusia sebagai kera, berarti memanggil Allah (maaf) kera juga. Apakah Allah perlu saya bela? Tidak! Karena Allah sanggup membela diri-Nya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun