Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gunung Es di Finlandia yang Memukau Dunia

11 Mei 2019   21:21 Diperbarui: 11 Mei 2019   21:33 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa aman

https://pixabay.com/photos/hands-baby-child-adult-childhood-918774/
https://pixabay.com/photos/hands-baby-child-adult-childhood-918774/
Tidak bisa dipungkiri bahwa rasa aman berdampak pada banyak hal, termasuk performa siswa di sekolah. Saya cukup terkejut saat melihat banyak anak usia 6-7 tahun berangkat sekolah naik bis umum tanpa didampingi orang tuanya. Beberapa ada yang pergi sendirian, beberapa bersama dengan teman sekolah. Mereka bisa pergi dengan leluasa tanpa khawatir diculik atau behadapan dengan begal.

Pengguna jalan juga memberikan ruang bagi mereka untuk menyeberang jalan dengan aman. Lima tahun ini saya belum pernah mendengar kasus tawuran pelajar. Finlandia memang tidak lepas dari tindak kriminal, tetapi jumlahnya yang minim memberikan rasa aman kepada warganya, termasuk anak-anak.

Penutup
Masih banyak yang dapat saya sampaikan terkait dengan bagian sangat besar yang menopang gunung es di Finlandia ini. Hal lain seperti kecilnya perbedaan gaji antara lulusan universitas dan SMK, fleksibilitas siswa dalam belajar, UNAS (yang jadi momok di Indonesia), pabrik penghasil guru, dan sistem perekrutan guru adalah beberapa yang harus saya lewatkan. Beberapa yang saya pilih di atas membawa isu penting yang perlu dicari solusinya saat Indonesia ingin membangun gunung es yang sama.

Saya tidak yakin bahwa para pembicara yang diundang dalam seminar-seminar tentang pendidikan di Finlandia telah menyampaikan fakta-fakta di atas. Selain itu, keterlibatan pemerintah memegang kendali utama. Hal lain yang tidak kalah penting adalah peran kita sebagai masyarakat sipil untuk mewujudkan sistem sosial yang mendukung proses pembelajaran siswa.

 Tanpa kerja sama antara pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, seminar-seminar tentang sistem pendidikan di Finlandia hanya menjadi ajang memuaskan telinga dan angan-angan kita akan pendidikan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun