Kembali ke pertanyaan mendasar, apakah para politisi ini juga menuntut anaknya bersikap jujur? PASTI! Tetapi sepertinya hati nuranu ini sudah buta, tuli dan tidak bisa membedakan lagi mana yg benar mana yg salah.
Setelah pemilu 17 April 2019, berita tentang ketidakjujuran dalam pemilu menghiasi media masa. Klaim bahwa kubu lawan berlaku tidak jujur debgab mudah kita temukan di berbagai media.
Saya tidak tahu sampai kapan kita akan mengalami pemilu yg seperti ini. Saya masih berharap terjadinya pemilu yg jujur dan adil di Indonesia. Ini memerlukan kontribusi kita semua, bahkan yg bukan politisi. Tentu saja politisi punya peran lebih besar karena mereka adalah figur publik yg menjadi pusat perhatian banyak orang.
Kejujuran sudah benar-benar langka saat ini. Korupsi ada di semua level dan ini sangat memprihatinkan. Generasi yg sekarang dituntut utk jujur, sebagian akan tumbuh menjadi para hipokrit di masa depan.
Apakah ini yang menjadi harapan para pendiri bangsa?
Salam kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H