Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seongsan, Panggung Terbitnya Sang Mentari

15 Juli 2017   19:11 Diperbarui: 15 Juli 2017   19:54 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, setelah sampai di puncak, apa yang bisa dilihat? Tempat duduk! Tempat duduk? Iya! Satu keping puzzle nyambung lagi... Ini adalah tempat yang disediakan untuk menyaksikan matahari terbit.

dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
dok. pribadi
Jadi, tempat duduk itu sudah diatur menghadap ke timur dan satu sisi saja. Karena memang tidak dipakai untuk menyaksikan matahari terbenam. Kenapa? Sabar... ceritanya belum selesai, bro!

dok. pribadi
dok. pribadi
Tradisinya, orang Korea akan datang ke Seongsan, mendaki gunung setinggi 180 mdpl untuk menyaksikan matahari yang terbit 1 Januari. Tidak ada tradisi menyaksikan matahari terbenam di 31 Desember. Jadi, tempat ini juga disebut sebagai Seongsan Sunrise Peak. Di monumen kecil UNESCO di bagian pintu masuk, terpampang daftar jam untuk menyaksikan matahari terbit dengan resolusi menit untuk setiap tanggal dalam setahun.

Pengelola mengatur agar rute naik dan turun dipisahkan. Sehingga tidak terjadi tabrakan antara kedua kelompok. Rute turun ini lebih kelihatan kelokannya dibandingkan dengan rute naik. Selain itu, rute ini lebih to the point karena tidak muter-muter. Masuk akal, karena untuk naik, perlu dicarikan jalan yang agak landai supaya pejalan kaki tidak terlalu capek untuk mendaki. Dari puncaknya, kita bisa menyaksikan beningnya air laut di daerah itu (perhatikan daerah pantai pada gambar di bawah).

dok. pribadi
dok. pribadi
Sesampainya di bawah, kita akan diarahkan menuju tempat menarik lainnya sebelum keluar. Ini adalah sisi utara Seongsan dengan tebing yang menghadap ke laut. Perhatikan, betapa curamnya tebing yang terbentu akibat erupsi lava itu.

dok. pribadi
dok. pribadi
Di kaki tebing, terdapat sebuah resto yang menyajikan sea food segar karena kerang dan mentimun lautnya masih hidup dan biasanya baru saja ditangkap oleh nenek-nenek. Hah?!! Sungguh! Penangkapnya memang nenek-nenek. Tradisi ini sudah terjadi ratusan tahun. Dulu memang para lelaki tetapi setelah para pria ini hengkang dari desa itu akibat perang, maka tugasnya digantikan para wanita. Namun saya tidak tahu bagaimana ceritanya sekarang ini bukan saja wanita yang melakukannya, tetapi nenek-nenek. Resto itu diberi nama HOUSE OF WOMEN DIVER. Mereka melakukan atraksi mencari hewan laut setiap 13.30 dam 15.00 (hanya dua kali sehari).

dok. pribadi
dok. pribadi
Di sini pengunjung juga bisa menaiki kapal boat dengan tarif 10.000 won per orang. Jadi sambil menunggu makanan dimasak, pengunjung bisa menaiki boat yang akan membawa mereka melihat Seongsan dari arah yang berbeda. Karena hewan lautnya masih segar, maka harganya juga relatif lebih mahal. Sepiring hewan laut hidup ditawarkan sekitar 30.000 won.

dok. pribadi
dok. pribadi
Pasir di pantai ini berwarna hitam dan terlihat seperti batu vulkanik. Selain itu, tebingnya juga seperti batuan sedimen karena tampak berlapis-lapis. Sebuah pemandangan yang sangat menarik saat dikontraskan dengan hitamnya pasir di pantai itu.
dok. pribadi
dok. pribadi
Ternyata, tidak hanya para nenek yang mencari hewan laut di sana. Burung cormoran juga terlihat di kawasan ini. Burung yang cara mencari makannya langsung terjun dari angkasa seperti peluru yang ditembakkan itu, sedang asyik membersihkan diri di sebuah batu yang terletak agak di tengah. Sepertinya mereka tidak terganggu dengan kehadiran nenek-nenek itu.

Jadi, Seongsan memang didedikasikan sebagai panggung untuk terbitnya sang mentari di awal tahun. Saat itulah kawasan ini akan ramai dikunjungi orang.

Tips:

  • Pastikan fisik dalam kondisi yang fit karena jalanan mendaki (pasti berkeringat karena seperti cardio training).
  • Jika cuaca diprediksi cerah, jangan lupa memakai sunscreen, tetapi tetap bawa payung ya...
  • Sebisa mungkin makanlah terlebih dahulu sebelum mendaki.
  • Bawa minum yang cukup.
  • Jika Anda masuk ke Korea langsung ke pulau Jeju, maka Anda bisa langsung mendapatkan Visa on arrival (padahal kalau datangnya via kota lain di Korea, harus urus visa dulu).

Salam kompasiana dari Seongsan, Jeju!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun