Ayahanda dan Ibunda
Bupati Thoriqul Haq
Wakil Bupati Indah Amperawati
Di Tempat yang sejukkan relung hatiku.
Ayahanda, tadi Gunung Semeru mengigau memberi kabar saat semilir angin membawakan pesan bahagia ada sayembara Gatra lumajang menulis surat untukmu. Ini momen yang tepat buatku yang ingin menjadi asongan cintamu. Cukup asongan saja, sebab surat yang datang padamu tentu akan sangat banyak untuk mengadu persoalan yang lebih penting dari yang kusampaikan. Aku melihat saat ini matahari terbit begitu bahagia di kabupaten Lumajang. Ayahanda dan Ibunda kini menjadi sandaran hati masyarakat Lumajang yang sudah rindu diujung tepi akan kemajuan, anti maksiat, peradaban berkarakter madani. Sebelumnya Lumajang sudah baik, dan semoga dibawah sayap-sayapmu perjalanan Lumajang semakin kuat hatinya dan semakin lembut penuh cinta. Aku ingin berbincang tentang cahaya psikologi dari sisi lain dunia sastra.Â
Ayahanda, Lumajang saat ini butuh moodboster?, Apa itu? semacam embun pagi untuk membuat gembira daun yang telah kering diatas tanah atau seperti oksigen segar diatas ketinggian Mount Everest yang terlalu dingin. Moodboster agar kreatifitas kita terpusat pada titik merdu memandu cahaya.Â
Remaja dan Anak-anak barangkali sudah jarang suka membaca buku sebab butuh topik bahasan baru. Mereka ingin tersenyum dengan tokoh fiksi dari daerah mereka sendiri. Jadi ketika Ibunda mengusap air mata anak umur 15 tahun, ada jagoan baru yang bisa diceritakan untuk membela perbuatan baiknya di masa depan. Biar ada rasa kesal pada kebencian lalu menjadi cinta dengan tersenyum bersama.Â
Tahun 2014 lalu, aku sudah merintis tokoh fiksi itu untuk Lumajang "The Adventure Of Java" ini. Aku tidak tahu jika ini tepat kuunggapkan, kukenalkan dia padamu ayahanda dan ibundaku, yaitu Pisank Man, Moodboster masa depan karyaku ini. Aku dan Pisank Man sudah kenal baik hingga kehidupannya sudah kubuatkan Novel sendiri.Â
Mengalir rasa bahagiaku menghirup harapan kecil ini. Sebelumnya selalu kupegang sendiri hingga aku tidak tahu harus bercerita ke siapa lagi. Moodboster yang berharap bisa memberi manfaat semakin luas. Ayahanda, aku ingin Lumajang punya film kartun sendiri dari tokoh fiksi Pisank Man. Kita ceritakan Indahnya Lumajang dengan cara visual yang berbeda. Lewat Novel Pisank Man Pahlawan Jomblo dari Desa Mengejar Cinta ada serapan pengalaman Pisank Man hidup bahagia di kabupaten Lumajang.Â
Moodboster banget tuh ayahanda dan ibunda. Aku mencoba menyederhanakan pesan layaknya di film favorit kita semua meski tidak akan ada yang tahu bagaimana indahnya jatuh cinta mengenal Pisank Man. Ayahanda, aku tidak ada niatan sedikit pun memaksamu kok sebab aku yakin jauh disana ide besarmu tentu lebih baik dariku.Â
Aku sadar posisi dan dimana tempatku seharusnya. Semua hal yang ayahanda dan ibunda rencanakan sepenuhnya semoga terlaksana dengan baik. Aku sudah terbiasa menenangkan resahku sendiri, terbangun dari tidur dengan bermimpi yang sama lagi. Perjalanan hidup kita adalah sehelai DNA dari takdir yang telah ditetapkan.Â
Jika surat ini telah sampai terbaca oleh ayahanda dan ibunda, semoga setidaknya membuat moodboster hati kita naik terus, bahagia terus, fastabiqul khoirot terus. Sampai berjumpa lagi.
Surat ini ditulis oleh
Hawin Fizi Balaghoni
Peserta Sayembara Gatra Lumajang
100 Surat Untuk Bupati.
29 Oktober 2018// 20 Safar 1440 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H