Mohon tunggu...
Hawin Fizi Balaghoni
Hawin Fizi Balaghoni Mohon Tunggu... Aktivis Kemanusiaan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alumni Universitas Negeri Surabaya. Pedagang Kecil dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Menulis Menjadi Hobi - Traveler - Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Profil Desa Ranu Pani (Terbaru)

8 September 2018   08:31 Diperbarui: 8 September 2018   09:08 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.

Ranupani merupakan daerah paling populer bagi pendaki gunung semeru. Berada dalam ketinggian 2100 mdpl, Desa ranupani adalah desa terakhir pendakian gunung semeru.  Setiap hari dengan mobil, jeep, dan motor, begitu banyak wisatawan yang menuju ke desa ranupani, baik dari arah malang maupun dari arah lumajang. Desa ranupani terletak dengan batas sebagai berikut:

Sebelah utara adalah desa ngadas, kabupaten malang.

Sebelah selatan adalah desa burno, senduro kabupaten lumajang

Sebelah barat adalah taman nasional bromo tengger semeru

Sebelah timur adalah desa argosari senduro

Terletak di kaki gunung semeru, mayoritas masyarakatnya adalah suku tengger, suku keturunan kerajaan majapahit. Dalam catatan sejarah Masyarakat suku tengger mendapat gelar kehormatan sebagai Tiyang Gajahmada yang berarti "masyarakatnya mahapatih gajah mada". Desa ranupani sebelumnya merupakan dusun yang menjadi bagian desa argosari kecamatan senduro, kab lumajang.

baru Pada tahun 2001 terjadi pemekaran wilayah dari desa argosari. Luas wilayah ranupani 35,79 km2 Yang terdiri dari tanah pertanian seluas 203,94 ha dan tanah pekarangan seluas 64,66 ha serta tanah lainnya seluas 3.309,15 ha. Jumlah penduduk desa ranupani pada tahun 2016 adalah 1.345 jiwa. Sehingga Kepadatan penduduk mencapai 38 jiwa/km2. Menurut rasio jenis kelamin terbagi atas 651 laki-laki dan 694 perempuan,  dengan jumlah rumah tangga 382 keluarga. rata-rata jumlah anggota rumah tangga adalah 3 orang. Angka kelahiran pada tahun 2016 di desa ranupani mencapai 25 jiwa, sedangkan angka kematian mencapai 21 jiwa.

Kini ranupani sudah banyak berubah dengan melimpahnya hasil pertanian dan berubahnya menjadi desa wisata hingga membawa peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Rumah warga masyarakat ranupani banyak yang berubah tidak lagi terbuat dari kayu, melainkan sudah bangunan modern. Banyaknya bangunan rumah tempat tinggal penduduk pada tahun 2016 adalah sebanyak 400 bangunan yang terdiri bangunan gedung 259 unit, 85 setengah gedung, dan 56 unit bangunan biasa. 

Desa ranupani terbagi menjadi 3 RW, 7 RT, dan 2 dusun yaitu dusun besaran dan dusun sidodadi. Fasilitas kesehatan yang ada di ranupani adalah 1 puskesmas pembantu dan 2 posyandu. Sedangkan untuk Sarana ibadah di ranupani  masjid berjumlah 2, langgar/mushola 5, gereja 1, pure 1. Mayoritas pekerjaan  masyarakat desa ranu pani adalah seorang petani. Lahan pertanian dengan konsep terasiring sangat sejuk dipandang. Dari data yang terhimpun pada tahun 2016 terdapat komoditas andalan sayuran yaitu Produksi kentang 18.250 kwintal, bawang daun 24.480 kwintal, kubis 17.000 kwintal. 

Desa ranupani memiliki tiga danau yang terkenal yaitu danau ranupani, danau ranu regulo, dan danau ranu kumbolo. wilayah ranupani yang masuk dalam kawasan taman nasional bromo tengger semeru membuat desa ini memiliki pemandangan alam yang sangat indah.

Suhu di ranupani termasuk yang paling dingin di kabupaten lumajang yaitu berkisar 5 derajat sampai 18 derajat. Desa ranupani memiliki fasilitas yang lengkap bagi wisatawan pendaki gunung semeru, berupa homestay, penyewaan dan penjualan alat camping, serta jasa pemandu wisata. 

Setiap tahun rata-rata ada lebih dari 45 ribu orang berkunjung ke desa ranupani. Untuk menuju Desa Ranupani jarak tempuh ke Ibu kota Kabupaten Lumajang sekitar 46 km. Dan jika ingin melewati jalur tumpang-ngadas kabupaten malang sekitar 44 km. aksebilitas transportasi dengan jalan darat bisa dilalui dengan roda empat ataupun roda dua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun