Seperti kata kyai ketika di pesantren dulu, berbuat baiklah semampumu maka itu juga akan berpengaruh untuk bangsa dan negara. Jadi kita tidak perlu minder untuk membuat langkah kebaikan walau itu sangat kecil. Misalnya dari yang dulu ketika jumatan tidak membawa uang untuk infaq di masjid, ayo kita mulai berubah. Sebenarnya urusan mengisi kemerdekaan juga tidak serumit ketika kita harus berjuang meneteskan darah.
Kadang kita lupa bahwa menjaga adat istiadat juga termasuk mengisi kemerdekaan. Membantu tetangga memasang lampu ruang tamunya yang mati itu juga bagian dari mengisi kemerdekaan, atau hal lain yang semisalnya tentang kebaikan.
Jadi kegembiraan kemerdekaan indonesia haruslah kita nikmati bersama sebagai bentuk syukur. Kita sangat beruntung menjadi anak dari ibu pertiwi indonesia.
Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan kita semua. Kita harus saling menghargai perjuangan masyarakat dalam merawat keindahan Lumajang selama ini.
Kado yang tepat untuk kita semua, Cak Thoriq dan Bu Indah selamat telah menjadi bupati-wakil bupati terpilih. Semoga ringan langkahmu mewujudkan Lumajang yang lebih baik.
Artinya, kita masyarakat hanya bisa mendoakan yang terbaik agar nahkoda yang kau kendalikan bisa mudah. Kita berbagi tugas agar saling mengisi mewujudkan Lumajang Hebat.
Masyarakat akan sangat bahagia jika kedepan di tahun berikutnya harapan mereka bisa terwujud. Dari Desa tulisan ini semoga bisa mewakili perasaan semuanya. Semoga kita bisa beristiqomah berbuat kebaikan dihadapan Ilahi robbi.
Dirgahayu RI ke-73.
Semangat Lumajang Hebat, Insyaallah.
Sumber : Majelis Taklim Senduro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H