Menjadi Lahir KembaliÂ
Telah banyak pemikiran para sesepuh dulu yang keren banget yang terkaburkan oleh trend globalisasi. Tidak banyak yang tahu betapa menyenangkannya menjadi masyarakat desa. Padahal masyarakat desa adalah artis yang sebenarnya. Bahwa jika kita melihat di televisi jarang sekali melihat gaya mewah dari masyarakat desa, tapi disini saya menempatkan artis yang paling "istimewa" adalah masyarakat desa.Â
Entah percaya atau tidak, yang jelas saya pribadi mengganggap ini bukan terkait donggeng, tapi kenyataan yang layak kita cermati. Patut kita ketahui dahulu struktur sosial masyarakat memiliki 7 lapisan golongan: 1. Lapisan golongan brahmana yaitu tingkat golongan orang-orang yang tidak terpengaruh dengan kekayaan keduniawian 2. Lapisan golongan Ksatria yaitu tingkat golongan orang yang tidak diperbolehkan dengan kekayaan duniawi tetapi hidupnya dijamin oleh negara. 3. Lapisan golongan waisya yaitu tingkat golongan para Petani 4. Lapisan golongan sudra yaitu golongan saudagar, pedagang 5. Golongan candala yaitu golongan pemburu binatang, 6. Meleca  yaitu semua orang asing, turis 7. Kuca golongan yang selalu menimbulkan masalah, rampok, begal, dll.Â
Kembali kedalam judul diatas, menurut saja sosialita yang paling mungkin untuk mewujudkan tatanan sosial ini lagi hanya di masyarakat desa. Hidup di desa sebenarnya adalah pekerjaan Spiritual bukan pekerjaan materiel. Karena desa itu bukan esensi nya, tapi itu tajalli nya, i hanya alat untuk memunculkan roh dari yang disebut kehidupan nyata.Â
Kalau kita bandingkan dengan tempat manapun, hidup di desa adalah kenyataan yang paling menyenangkan. Misalnya saja, kerukunan bermasyarakat. Nyaris sangat mudah menemukan alamat rumah seseorang, karena guyup rukunnya masyarakatnya.Â
Nyaris juga semua wisata alam yang menakjubkan ada di sudut desa-desa. Barangkali PR (pekerjaan rumah) terbesar hidup di desa hanya menjaga kearifan lokal untuk tidak tergerus oleh efek buruk dari globalisasi.Â
Nilai kebaikan ahlak menjadi panutan terdepan (brahma), sehingga berbuat baik tidak harus menunggu kalian untuk kaya, dll. Cukup dengan apa yang bermanfaat di lingkungan sekitar, peduli terhadap sosial budaya masyarakatnya. Ini sangat penting, karena kita sama-sama ingin melihat sosialita pribumi yang semakin lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H