1. Persiapan Alat dan Bahan
  Untuk membuat peta di atas kertas kalkir, diperlukan beberapa alat dasar seperti kertas kalkir atau transparan, atlas sebagai referensi, pensil, penggaris, kompas, dan spidol untuk memperjelas hasil akhir. Penggunaan atlas sangat penting karena menyediakan peta referensi yang detail dan akurat.
2. Menentukan Skala Peta
  Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Dalam pembuatan peta manual, penting untuk menentukan skala yang sesuai dengan tujuan peta. Sebagai contoh, jika sebuah atlas memiliki skala 1:1.000.000, Anda perlu memastikan skala peta kalkir mengikuti perbandingan ini untuk menjaga akurasi.
3. Menelusuri Garis Batas dan Elemen Utama
  Dengan menggunakan atlas sebagai peta dasar, letakkan kertas kalkir di atas peta yang ingin ditelusuri. Mulailah dengan menggambar garis-garis batas wilayah, seperti batas negara, provinsi, atau pulau. Selanjutnya, tambahkan elemen-elemen penting lainnya seperti sungai, pegunungan, dan kota besar. Teknik penelusuran ini membantu menciptakan replika peta yang akurat tanpa harus menggambar ulang dari nol.
4. Menambahkan Simbol Kartografi
  Simbol-simbol kartografi digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen tertentu pada peta. Misalnya, simbol gunung, sungai, jalan raya, dan lainnya. Setelah garis batas dan elemen utama selesai, tambahkan simbol-simbol ini untuk memperkaya informasi di peta. Pada tahap ini, spidol atau tinta dapat digunakan untuk mempertegas simbol dan garis yang penting.
5. Pewarnaan dan Finishing
  Untuk menambah kejelasan dan estetika peta, pewarnaan dapat dilakukan. Gunakan pensil warna atau spidol yang sesuai untuk membedakan berbagai wilayah atau elemen, seperti membedakan daratan dan perairan, atau zona-zona berbeda dalam peta. Pewarnaan ini selain membantu visualisasi juga memberikan nilai tambah dalam aspek pembelajaran
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan sebuah peta tematik yang digambar di atas kertas kalkir dengan bantuan atlas sebagai referensi. Hasil peta ini menunjukkan kemampuan dasar dalam kartografi manual dengan media yang mudah dijangkau. Penggunaan atlas sebagai sumber data dasar sangat berguna untuk memetakan wilayah secara visual dengan informasi yang akurat dan mendetail sesuai skala yang diinginkan. Hasil peta di kertas kalkir memiliki garis-garis wilayah yang jelas, yang memungkinkan untuk menambahkan detail tambahan atau pewarnaan. Kertas kalkir dipilih karena sifatnya yang transparan, yang memudahkan proses meniru (tracing) atau menggambar ulang dari peta referensi. Transparansi ini membantu dalam menyalin bentuk kontur, garis perbatasan, dan fitur geografis lainnya dari atlas. Dikarenakan atlas menyediakan data geografis yang detail, seperti perbatasan wilayah, sungai, gunung, dan kota besar, yang dapat dengan mudah ditransfer ke peta kalkir. Atlas yang digunakan juga harus memiliki skala yang tepat dan relevan dengan kebutuhan peta yang akan dibuat. Teknik yang digunakan yaitu menggambar manual dengan tracing di atas peta atlas yang ditempatkan di bawah kertas kalkir. Garis-garis wilayah digambar dengan pensil halus atau spidol, lalu dapat diperjelas sesuai kebutuhan.
Berikut hasil dari pembuatan peta di kertas kalkir:
Kelebihan dan Keterbatasan Teknik Manual
Meskipun teknik pembuatan peta di media kertas kalkir dan transparan terdengar kuno, metode ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, teknik ini mengajarkan dasar-dasar pemetaan secara manual yang sangat penting untuk pemahaman kartografi. Kedua, metode ini tidak membutuhkan teknologi canggih dan relatif murah. Ketiga, proses menelusuri peta secara manual melatih ketelitian dan pemahaman spasial.
Namun, metode ini juga memiliki keterbatasan. Dibandingkan dengan peta digital, pembuatan peta manual lebih memakan waktu dan kurang fleksibel jika terjadi perubahan data geografis. Selain itu, akurasi peta sangat bergantung pada ketelitian pembuatnya dalam menelusuri dan menyesuaikan skala.