Pendahuluan.
Apa sih yang terlintas dipikiran kita sendiri ketika mendengar Lahan Basah (Wetland)? Sebuah rawa? sawah? atau tambak?
Itu semua adalah contoh dari Lahan Basah ya sobat kompasiana. Untuk lebih lanjut akan saya jelaskan di bawah ini.
Penjelasan Lahan Basah.
Lahan basah adalah area di permukaan bumi yang secara teratur atau secara permanen terendam air, baik itu air tawar, air payau, atau air laut. Lahan basah bisa meliputi berbagai jenis ekosistem seperti rawa, gambut, hutan bakau, dan lahan pasang surut. Fitur utama dari lahan basah adalah tanahnya yang jenuh air, baik di permukaan maupun di bawah permukaan.
Ada beberapa jenis lahan basah yang umum seperti:
1. Rawa: Lahan basah yang ditutupi oleh vegetasi seperti rumput, alang-alang, dan semak-semak. Contoh: rawa-rawa tropis di Amazon.
2. Gambut: Lahan basah yang memiliki lapisan gambut, yaitu akumulasi bahan organik yang belum sepenuhnya terurai, seringkali terjadi di daerah dingin atau di hutan hujan tropis.
3. Hutan Bakau: Lahan basah yang terletak di daerah pesisir dengan vegetasi khas yang dapat bertahan di air payau. Hutan bakau sangat penting untuk perlindungan garis pantai.
4. Lahan Pasang Surut: Area pesisir yang terendam air laut pada saat pasang dan kering pada saat surut.
Lahan basah memainkan peran ekologis yang sangat penting, termasuk:
- Menjaga Keseimbangan Ekosistem: Mereka mendukung berbagai spesies flora dan fauna, banyak di antaranya adalah spesies yang tidak dapat hidup di habitat lain.
- Pengaturan Air: Lahan basah membantu mengatur aliran air dan mengurangi risiko banjir dengan menyerap air berlebih.
- Filtrasi Air: Mereka menyaring polutan dari air sebelum memasuki sistem perairan yang lebih besar.
- Penyimpanan Karbon: Lahan basah menyimpan karbon dalam bentuk gambut, yang membantu mengurangi efek perubahan iklim.
Namun, lahan basah sering kali menghadapi ancaman dari kegiatan manusia seperti konversi lahan untuk pertanian, pembangunan, dan polusi. Perlindungan dan pemulihan lahan basah menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan manfaat lingkungan yang mereka berikan.
Penelitian Lahan Basah
   Untuk penelitian yang telah saya lakukan beberapa hari sebelumnya, saya menuju ke Kecamatan Pandawan yang terletak di daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Saya hanya memerlukan satu hari saja untuk mendapatkan beberapa pemanfaatan lahan basah di beberapa desa di kecamatan Pandawan yang memiliki 21 desa.Â
Berikut beberapa dokumentasi/gambar yang saya dapatkan saat melakukan survey pemanfaatan lahan basah di beberapa lokasi:
1. Tanaman Pangan
A. Singkong/Ubi
Singkong, atau cassava, adalah tanaman umbi yang banyak dibudidayakan di daerah tropis. Umbi singkong, yang dikenal sebagai Manihot esculenta, merupakan sumber karbohidrat utama dan dapat diolah menjadi berbagai produk makanan seperti tepung tapioka, keripik singkong, dan berbagai hidangan lokal. Singkong memiliki kandungan pati tinggi dan dapat tumbuh dengan baik di tanah yang kurang subur. Namun, singkong harus diproses dengan benar untuk menghilangkan senyawa berbahaya seperti sianida yang terdapat dalam beberapa varietasnya.
2. Hortikultura Buah
a. buah pepaya
3. Hortikultura Sayur
a. Hortikultura Pare
b. Hortikultura Cabai
4. PerkebunanÂ
a. Perkebunan Pisang
5. PerikananÂ
A. Tambak Ikan
6. Peternakan
a. Peternakan Ayam.Â
b. Peternakan Kambing
Kesimpulan
Baiklah kesimpulan yang bisa saya dapatkan adalah : Kecamatan Pandawan memiliki banyak pemanfaatan lahan basah di berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Sayang sekali karna waktu yang terbatas saya hanya mendapatkan sebagian pemanfaatan lingkungan lahan basah yang ada di kecamatan Pandawan kabupaten Hulu Sungai Tengah saat itu.Â
Penutup
Pemanfaatan lingkungan lahan basah memainkan peran yang sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan manusia. Dari penyediaan habitat bagi berbagai spesies hingga perlindungan terhadap bencana alam dan penyimpanan karbon, lahan basah menawarkan manfaat yang tak ternilai. Namun, untuk memaksimalkan potensi ini tanpa merusak ekosistem, kita perlu pendekatan yang bijaksana dan berkelanjutan. Ini mencakup penerapan praktik manajemen yang tepat, pelestarian keanekaragaman hayati, serta keterlibatan masyarakat dalam upaya konservasi. Dengan komitmen dan tindakan yang terencana, kita dapat memastikan bahwa lahan basah tetap berfungsi secara optimal, mendukung kehidupan, dan melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang. Memahami dan menghargai peran penting lahan basah adalah langkah awal menuju pemanfaatan yang harmonis dan berkelanjutan, demi masa depan yang lebih baik dan lebih seimbang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI