Mohon tunggu...
Heyzev
Heyzev Mohon Tunggu... -

An ordinary university student. Bekasi, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Korsel Tidak Selamanya Seperti Drama Korea

4 Juni 2017   15:50 Diperbarui: 4 Juni 2017   16:04 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fenomena tes masuk perguruan tinggi (suneung). Disana, tes masuk perguruan tinggi yang diadakan setiap bulan November, sangatlah penting dan diantisipasi sekali tidak hanya siswa SMA, tetapi orang tua, polisi, bahkan pekerja kantoran dan lainnya. Pada saat hari tes, pasar saham akan buka lebih lambat dari biasanya. Penerbangan akan ditunda selama sesi listening. Polisi mempunyai job tambahan baru, yaitu mengantarkan siswa-siswa peserta tes sampai sekolah dengan selamat. Para orang tua? Mereka lah yang paling ketar-ketir. Karena disana dianggap, hasil tes ini akan menentukan hidup mereka. Inilah sebabnya siswa disana belajar sangat keras, ya.

Angka bunuh diri disana tinggi. Ini disebabkan karena tingkat stress masyarakatnya yang juga tinggi, pemicunya karena hal-hal yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Di salah satu jembatan di Seoul, pada pagar nya ada deretan lampu bertuliskan pesan-pesan yang bertujuan mencegah orang bunuh diri. Di dekat jembatan itu juga ada semacam tim rescue khusus yang berpatroli dan juga penyelamat bagi orang yang sudah terlanjur melompat dari jembatan. Beban sekolah, kerja, sosial, dan lain-lain itu pemicunya.

Perekonomiannya didominasi oleh perusahaan keluarga. Ini mungkin yang sering nonton drama pasti sudah paham, haha. Samsung dan LG, misalnya. Perusahaan ini adalah perusahaan besar, penyokong terbesar ekonomi disana. Juga ada perusahaan besar lain seperti Lotte, Hyundai, dan yang lainnya. Istilah chaebol yaitu anak pewaris perusahaan besar seperti ini. Ini sering banget ada di plot drama Korea. Misalnya seorang chaebol grup A kepincut dengan cewek miskin atau biasa, seperti Goo Jun Pyo dan Geum Jan Di di drama Boys Before Flowers, atau drama The Heirs (yang ini saya tidak nonton jadi tidak tahu nama karakter nya), lalu ditentang oleh keluarga si chaebol (hahaha namanya juga drama).

Rata-rata angka kelahiran disana sangat kecil. Negara Korsel termasuk golongan yang sangat kecil diantara negara-negara maju. Kalau yang ini saya belum banyak baca info, jadi gak berani tulis panjang lebar. Beda di Indonesia ya, disini prinsip nya "banyak anak banyak rejeki" haha.

Saya ga asal ngawur menulis ini. Ini hasil dari membaca berita, menonton video dokumenter, menonton cuplikan berita (kebanyakan Korea Times, Huffington Post, CNN, BBC atau Al Jazeera) yang ada bukti fakta nya. Sebenarnya lebih bagus jika saya nyantumin sumber, referensi, bukti statistik atau catatan kaki. Tapi saya sudah lupa semua haha dan kalau dicantumkan pasti banyak banget. Kalau ingin tahu lebih lanjut, bisa searching sendiri ya.

#koreaselatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun