Mohon tunggu...
Fransiska Ayel Refta
Fransiska Ayel Refta Mohon Tunggu... -

mahasiswa ilmu komunikasi Untirta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektifitas Lahan Parkir yang Buruk Selama Milad Kampus

25 Oktober 2014   02:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebuah acara besar dalam memperingati hari ulang tahun kampus ke-33 terselenggara pekan lalu. Acara yang dinamakan Untirta Education Expo berlangsung meriah. Kemeriahan ini tampak dari megahnya panggung serta banyaknya stand yang berdiri di tengah lapangan kampus. Tatkala pula publikasi yang menggema membuat Untirta Education Expo semakin terdengar luas hingga kalangan luar Untirta sekalipun.

Jika Anda sempat menyaksikan langsung atau sekedar berjalan mengelilingin stand yang berdiri, Anda dapat merasakan euforia peringatan dies natalis ini. Jika hanya sempat berjalan di luar zona acara tersebut, mungkin Anda dapat merasakan keramaian yang melebihi keramaian acara. Banyak mahasiswa yang memang mengakui bahwa adanya kesesakan oleh kendaraan bermotor di sepanjang jalan kampus selama acara berlangsung. Bahkan jalan yang seharusnya dilewati pejalan kaki, sepekan kemarin menjadi lahan parkir dadakan. Akibatnya kemacetan berulang kali terjadi.

Memadatnya kendaraan bermotor seperti pekan kemarin memiliki berbagai alasan. Alasan yang pertama ialah: 1. lahan parkir kampus yang memang amat sempit, 2. lahan yang biasanya dipakai untuk parkir adalah lokasi Untirta Education Expo digelar, dan 3. membludaknya jumlah mahasiswa akibat penambahan belasan program studi baru, merupakan alasan yang paling menyesakkan dada.

Nampaknya acara peringatan ulang tahun Untirta kemarin berhasil membuat kampus sangat ramai. Namun ramai dalam arti negatif. Lapangan yang biasanya dijadikan alternatif parkiran selama ini digunakan dengan tidak efisien. Pemborosan lahan dapat dilihat dari renggangnya jarak antar stand dan beberapa meter lahan yang kosong tidak termanfaatkan. Lalu bagaimana dengan pertimbangan mengenai kendaraan bermotor yang ada untuk dibariskan.

Haruskan hal seperti ini terjadi selama berlangsungnya acara yang semestinya menjadi kebanggaan civitas kampus. Sebab, acara sakral seperti ini sebaiknya tidak hanya berupa peringatan seremonial belaka yang kurang memperhatikan efisiensi dari berbagai sisi, akan tetapi menjadikannya ajang perbaikan kampus untuk kedepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun