Akhirnya kamipun berjalan untuk pulang. Disaat perjalanan pulang, tiba tiba aku merasa sakit pada tangan kiriku. Sakit sekali. Setelah dilihat lihat, ternyata sobek besar. Aku baru ingat, bahwa tadi aku memegang ujung pagar yang runcing itu. Seketika aku menangis karena tidak kuat menahan sakitnya sibek di telapak tangan.Â
Darah yang terus mengalir pun membuatku semakin panik. Setiba dirumah, ibu mengobati tanganku yang luka dengan sesuatu. Rasanya sangat amat perih.
Karena itu, aku tidak bisa mandi dengan dua tangan, tidak bisa apa apa dengan dua tangan. Tetapi ya sudah lah. Aku tidak bisa berbuat apa apa lagi. Itu sudah terjadi. Apa yang sudah terjadi kan tidak mungkin ditarik lagi. Sampai saat ini, bekas sobek di telapak tangan kiri masih ada.Â
Masih terlihat bekasnya. Wah,, sungguh luka ini membekas. Tidak hanya luka ditangan yang membekas. Tetapi kenangan terhadap kejadian ini pun jelas melekat di otak. Entah bagaimana melupakannya, tetapi walau bagaimanapun aku pernah mengalaminya.Â
Tetapi untungnya, saat ini sudah bisa melakukan hal hal seperti biasanya, kegiatan sudah normal kembali. Tangan sudah tidak terasa sakit walau lukanya masih membekas.