Mohon tunggu...
hesty indra
hesty indra Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis, S1 Pendididkan Fisika IKIP Negeri Yogyakarta, Instansi : SMPN 2 papar, Kab. Kediri

Saya seorang guru yang mengajar di SMPN 2 Papar Kabupaten Kediri, sebagai pengampu mapel IPA. Menulis adalah hobby saya sejak kecil. Selain menulis, travelling dan berinteraksi dengan orang lain serta mengenal berbagai budaya adalah hal yang membuat saya nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Fisikaria dalam Kilau Sepatu Kita

31 Oktober 2024   13:35 Diperbarui: 31 Oktober 2024   14:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepatu berkilau setelah disemir.(Doc. pri)

Suatu sore ketika menemani anak laki-laki  saya  menyemir sepatu, saya memperhatikan  permukaan sepatunya. Ketika semir dioleskan pada sepatu dan digosok menggunakan sikat halus, hasil akhir yang terlihat, permukaan sepatu tampak licin berkilau. Berbeda dengan kondisi awal ketika sepatu belum disemir. Mengapa demikian?

Sebuah permukaan benda yang tampak rata sekalipun, sesungguhnya memiliki pori-pori yang halus. Demikian pula dengan permukaan sepatu. Pada saat semir dioleskan pada permukaan sepatu, semir tersebut akan mengisi ruang kosong pada pori-pori permukaan sepatu sehingga terbentuk permukaan yang rata.

Mengapa perlu menggosok?

Setelah semir dioleskan, diperlukan penggosokan permukaan sepatu, baik menggunakan lap yang lembut maupun sikat dengan bulu halus. Penggosokan ini akan membantu meratakan semir, melekatkannya dan menutup pori-pori permukaan sepatu. Penggosokan yang baik akan menghasilkan kilau yang maksimal pada permukaan sepatu.

Mengapa berkilau?

Naa...ijinkanlah teori Fisika yang menjawabnya, ya. 

Sebuah benda akan memantulkan cahaya yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. 

Efek pemantulan cahaya ini akan berbeda pada jenis permukaan yang berbeda. Permukaan kasar akan memantulkan cahaya yang diterimanya ke segala arah, dengan sudut sinar pantul yang beragam besarnya dibandingkan dengan sudut sinar datang terhadap garis tegak lurus bidang pemantul.  

Hal ini menyebabkan pemantulan yang bersifat baur. Keuntungan pemantulan baur ini, ruang akan menjadi terang meskipun tidak menerima cahaya secara langsung karena pemantulan baur memungkinkan cahaya menyebar ke segala arah. Bangku kayu, kulit pohon, dinding semen merupakan contoh sebuah permukaan kasar. 

Berbeda dengan permukaan kasar, permukaan benda yang halus akan memantulkan cahaya yang diterimanya dengan pola searah. Hal ini menyebabkan efek pemantulan sempurna, mirip pemantulan pada sebuah cermin datar. 

Permukaan benda yang halus dan licin akan bersifat sebagai cermin datar, memantulkan berkas cahaya yang diterimanya dengan sudut pemantulan yang sama besar dengan sudut sinar datang terhadap garis yang tegak lurus bidang pemantul.  Hasilnya adalah berkas sinar sejajar. Hal inilah yang menyebabkan sebuah cermin dapat kita gunakan untuk melihat bayangan kita secara sempurna.

Demikian pula dengan permukaan sebuah sepatu yang telah disemir. Penggosokan pada permukaan sepatu yang diolesi semir membantu membentuk permukaan yang rata dan halus.

Hal ini menyebabkan permukaan sepatu memiliki  sifat mirip dengan sifat cermin datar, yaitu memantulkan cahaya yang diterimanya sebagai berkas sinar sejajar. Efeknya, tentu saja sepatu akan tampil berkilau. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun