Mohon tunggu...
hesty indra
hesty indra Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis, S1 Pendididkan Fisika IKIP Negeri Yogyakarta, Instansi : SMPN 2 papar, Kab. Kediri

Saya seorang guru yang mengajar di SMPN 2 Papar Kabupaten Kediri, sebagai pengampu mapel IPA. Menulis adalah hobby saya sejak kecil. Selain menulis, travelling dan berinteraksi dengan orang lain serta mengenal berbagai budaya adalah hal yang membuat saya nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar dari Si Tanduk Rusa

3 Februari 2024   10:44 Diperbarui: 3 Februari 2024   10:45 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tumbuhan tanduk rusa yang hidup menumpang pada pohon, tentu saja lebih memungkinkan mendapatkan nutrisi, kelembaban dan juga cahaya matahari yang cukup baginya. Bahkan antara tumbuhan tanduk rusa dan pohon tempatnya menempel terjadi interaksi simbiosis. Simbiosis adalah interaksi yang terjadi antar makhluk hidup atau organisme dalam kehidupan kita. Ada tiga tipe simbiosis. Simbiosis mutualisma yang memiliki ciri kedua organisme yang berinteraksi sama-sama diuntungkan. Simbiosis parasitisma, dimana salah satu organisme merugikan organisme lainnya. Simbiosis komensalisma, yang mendatangkan keuntungan pada salah satu organisme, sementara organisme lainnya dalam interaksi tersebut tidak dirugikan.

Di era generasi Z, sering saya dengan istilah mutualan. Saling follow medsos, saling dukung konten dan banyak hal lagi. Mutualan adalah mutualisma dimana individu-individu yang berinteraksi saling berbagi dan saling mendukung untuk saling membangun mewujudkan sebuah harapan. Dalam berbagai lini, mutualisma ini memang ideal. Selain mutualisma, banyak hal mengajarkan kita tentang komensalisma. Banyak uluran tangan yang diberikan dengan tulus tanpa mengambil manfaat apapun dari sesama yang ditolong. Sesuatu yang membangkitkan keharuan dan rasa syukur. Namun, anda tentu tidak akan bercita-cita membangun interaksi ataupun menjalin relasi beraroma parasitisma, bukan? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun