Mohon tunggu...
hesty Gorang
hesty Gorang Mohon Tunggu... Lainnya - Buku gudang ilmu

📝Penulis buku : Pena Pedang Penulis, Muslimah Kanan. 📝Anggota di FLP NTB 🔮Pemilik blog : Lancarberbahasa.com Penulis buku : Muslimah kanan, Jangan Menulis Nanti Keliling Dunia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak-Anak

25 November 2024   03:36 Diperbarui: 25 November 2024   03:48 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ( Foto peran orang tua dalam pendidikan anak (Sumber: pexel.com/Cottonbro studio)

Pendidikan dikatakan sebagai suatu hal terpenting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Lantas apakah pendidikan juga diperlukan dalam rumah tangga? Tentu ia. Peran pendidikan dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang bermoral serta berkarakter tidak saja didapatkan dalam lingkungan formal seperti sekolah. Melainkan rumah pun menjadi salah satu wadah terpenting bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.

Di sinilah peran orang tua harus dijaga. Seorang ibu mengambil peran penting dalam mewujudkan melahirkan generasi penerus bangsa yang bermoral dan berkarakter.

Maka dari itu pentingnya pendidikan bagi perempuan juga berkaitan erat dengan peran penting mereka dalam peningkatan kualitas generasi. Muda dalam hal ini diperlukan adanya peningkatan kesadaran pada seorang ibu terhadap tanggung jawab dan perannya sebagai pendidik pertama dan utama.

Peran seorang ibu dalam pendidikan sangatlah penting sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara

"Perempuan lah yang melahirkan anak membesarkan generasi bangsa secara alamiah karena ia yang memiliki hubungan emosional yang paling dekat dengan anak sesuai dengan harkat martabat dan kodratnya kaum. Perempuan mempunyai peran yang sangat besar dan menentukan."

Selain tempat tinggal rumah adalah tempat belajar pertama bagi anak-anak moral nilai dan jati diri anak-anak dibangun dari dalam rumah

"Dari perempuanlah pertama-tama manusia itu menerima didikannya di haribaanlah anak itu belajar merasa berpikir dan berkata-kata" (Kartini)

 lantas Bagaimana peran orang tua membangun pendidikan di lingkungan rumah:

1.Memberi contoh

Anak adalah peniru unggul. Mereka akan meniru apa yang dilihat. Setiap gerak gerik dan yang didengar akan diikutinya. Sebagai orang tua tidak bisa hanya menyuruh tanpa memberi contoh terlebih dahulu. Karena, anak akan lebih mudah mengingat apa yang dilihat dan mudah lupa apa yang didengar.

"Anak akan paling banyak meniru dari kedua orang tuanya kemudian akan mengikuti mereka dalam wujud perilaku dan pandangannya terhadap kehidupan serta dalam hal perasaan dan tanggapannya" (Mengasuh pola pikir anak:28)

2.Memfasilitasi pendidikan anak

Fasilitas yang dimaksud di sini bukan sekadar peralatan sekolah seperti buku, pena, dan alat tulis lainnya. Namun, memberi fasilitas di sini seperti menyediakan ruang belajar anak dengan buku-buku bacaan sesuai dengan usia mereka. Membangun perpustakaan kecil di rumah akan menghidupkan sebuah generasi kecil yang sadar akan pentingnya membaca sejak dini. Peran orangtua dalam meningkatkan minat baca anak akan menjadi obor penyemangat anak untuk tetap membaca. Dan dengan membaca anak akan tumbuh menjadi manusia yang cerdas dan bermoral. Karena, mereka akan belajar juga dari apa yang mereka baca.

3.Teruslah belajar

Orangtua pun harus terus belajar. Untuk membentuk karakter anak yang bermoral maka orang tua pun harus memiliki kecakapan ilmu untuk membangun impian melahirkan generasi penerus yang bermoral. Dalam Tri Sentra Pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara salah satunya adalah Sentra keluarga. Ini artinya keluarga baik Ibu, bapak, dan anggota keluarga lain menjadi pusat pendidikan pertama dalam pendidikan seorang anak. Maka, untuk mewujudkan hal tersebut semangat belajar pun harus tetap ditanamkan dalam diri orang tua.

Sebagai orang tua harus sadar bahwa pendidikan bukan hanya masalah sekolah, belajar, dan peringkat.

Pada pendidikan ada karakter yang dibangun, ada moral yang diinginkan, dan ada nilai yang terus ditingkatkan. Jika, hanya sekadar mencari nilai di atas kertas semua orang mampu bersaing. Namun, tak sedikit orang kalah karena memiliki karakter yang kurang baik. Maka, dengan didikan yang baik akan melahirkan generasi-generasi penerus yang tidak saja pintar otaknya. Melainkan pintar dalam bergaul, berperilaku, dan berakhlak mulia.

Jangan pernah menganggap bahwa pendidikan hanyalah tanggung jawab sebelah pihak. Karena, ia milik bersama, maka ia pun menjadi tanggung jawab bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun