Mohon tunggu...
hesty Gorang
hesty Gorang Mohon Tunggu... Lainnya - Buku gudang ilmu

📝Penulis buku : Pena Pedang Penulis, Muslimah Kanan. 📝Anggota di FLP NTB 🔮Pemilik blog : Lancarberbahasa.com Penulis buku : Muslimah kanan, Jangan Menulis Nanti Keliling Dunia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Motivasi: Jangan Meremehkan Sebuah Kebaikan

26 September 2024   03:54 Diperbarui: 26 September 2024   06:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini begitu panas. Membuat aku ingin mencari tempat yang teduh untuk beristirahat. Namun, jam menunjukkan pukul 10.30. Itu artinya 30 menit lagi aku harus masuk kelas dan mengajar.

Niat mencari tempat yang teduh pun aku urungkan. Dengan bergegas aku bersiap-siap untuk pergi ke Yayasan Tarbiyatul Islamiyah untuk mengajar.

Hari ini pun masih sama seperti hari kemarin. Di bawah atap sing yang panas, para santriwati mengikuti pelajaran dengan baik. Setelah menyuruh beberapa santri membaca teks Bahasa Arab beserta terjemahannya aku mengakhiri kelas dengan doa kafaratul majlis.

Sebelum meninggalkan kelas ada beberapa santri yang datang minta tolong untuk dibelikan Al-Qur'an hafalan.

"Ustazah, kami boleh nitip beli Qur'an? ucap salah satu dari mereka."

"Mau beli Qur'an apa?"

"Qur'an hafalan al-hufaz yang ukuran B6"

Aku pun memenuhi apa yang mereka inginkan.Kemudian, memesan 4 Al-Qur'an hafalan dari aplikasi tiktok yang.

Setelah memesan aku pun pulang.

Menolong dan meringankan beban orang lain sekecil apapun adalah sebuah kebaikan.

Memesan kan Al-Qur'an melalui aplikasi tiktok mungkin terlihat hal kecil yang semua orang bisa melakukannya.

Mengingat pesan yang pernah saya baca dalam sebuah buku yang berjudul Hidup Bermakna yang ditulis oleh Ahmad Rifa'i Rif'an beliau mengatakan:

"Tak ada kebaikan yang remeh. Justru ketika kita meremehkan sebuah kebaikan, yang sering terjadi adalah kita tidak akan pernah berbuat baik."

Benar apa yang dimaksud penulis buku Hidup Bermakna tersebut.

Seringkali kita merasa bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuatu hal yang tidak perlu dilakukan. Seperti memindahkan batu kerikil di tengah jalan. Hal ini mungkin kecil, namun ternyata bermanfaat untuk orang lain. Bahkan, tak jarang kecelakaan terjadi hanya karena kerikil kecil di tengah jalan.

Berbuat baiklah dari hal-hal yang kecil. Karena sekecil apa pun kebaikan ada balasannya. Bahkan itu sudah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kata Allah dalam Al-Quran dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8 yang artinya:

"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarra niscaya dia akanmelihat balasannya."

Pilihan ada di tangan kita. Berbuat baik tak perlu menunggu harta banyak. Tidak perlu menunggu gaji tanggal 1. Tidak perlu menunggu sukses dan berhasil.

Berbuat baik bisa dengan apa saja yang kita miliki. Jika tak miliki harta gunakan kedua tangan untuk saling memudahkan urusan orang lain.

Berbuat baiklah segera tanpa mengharap balasan manusia, tanpa mengharap pujian orang lain. Niatkan karena Allah semata. Jangan sampai karena orang lain tidak menyukai dengan apa yang kita lakukan, kemudian niat baik itu pun kita urungkan.

Ada sebuah pesan yang perlu diingat:

"Jika, kita berbuat baik. Tapi, orang tidak suka. Tak apa, yang kita cari adalah ridho Allah bukan ridho manusia." (Guru Sekumpul)

Maka, sedini mungkin tanamkan dalam diri kita untuk berbuat baik karena-Nya. Bukan karena pujian dan balasan manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun