Tak ada orang yang tak mau sukses. Semua orang berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesan dengan berbagai cara. Sukses pun didefinisikan dengan berbagai macam sesuai dengan yang mendapatkan kesuksesan tersebut.
Ada yang mengatakan bahwa kesuksesan itu kita rasakan jika sudah memiliki harta berlimpah, jabatan yang pantas, rumah mewah, atau berhasil karena sebuah bisnis yang dijalani.
Menurut sebuah buku yang saya baca ada dua hal yang membuat orang tersebut bisa dikatakan sukses. kedua hal tersebut adalah:
Orang yang bermanfaat untuk orang lain
Yang pertama dikatakan sukses adalah mereka yang bisa manfaat untuk orang lain. Dalam islam hal ini diterangkan dalam hadist nabi yang artinya:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain
Boleh kaya akan harta, boleh tinggi dengan jabatan,akan tetapi jika semua itu tidak menghantarkan kita pada kepedulian dengan orang lain. Apalah arti harta yang banyak, apalah artinya jabatan yang tinggi. Maka, yang perlu kita lakukan untuk menjadi sukses adalah menjadi yang bermanfaat untuk orang lain. Sebuah pesan yang sangat menarik. Pesan ini saya kutip dari sebuah buku yang berjudul Hidup Bermakna karya Ahmad Rifa'i Rif'an
Jika sekitarmu gelap.mungkin Tuhan sengaja menghadirkanmu untuk membawa cahaya. Manusia yang menjadi solusi bagi sekitarnya, insyaAllah namanya dikenang dengan baik oleh sekitar.
Orang yang berhasil menjalani hidup sesuai aturan Allah
Orang berhasil yang kedua adalah ia yang mampu menjalani peraturan hidup sesuai yang diseru oleh Allah. Shalat dilaksanakan, qur'an dibaca, mabuk ditinggalkan, tiap masalah dijalani dengan sabar. Mungkin terlihat sempurna dan jarang banget kita melihat orang sesempurna melakukan hal ini. Tapi, hal ini tentunya benar adanya.
Jika hidup kita dilibatkan dengan Allah maka akan tenang, damai, di situ ada titik kebahagiaan, ketenangan yang kita dapatkan. Inilah keberhasilan yang hakiki.
Yang perlu kita ingat adalah. Kita harus memiliki dua kesuksesan, yaitu sukses dunia juga akhirat. Apalah arti sebuah kebahagiaan sementara yang kita dapatkan di dunia, sedangkan akhirat kita menderita.
Sudah capek di dunia, jangan lagi di akhirat.