Pekerjaan dan situasi yang tidak terkontrol akan menyebabkan stres berlebihan. Yang terkadang membuat seseorang mengambil jalan yang salah. Tak jarang pelaku stres mengambil jalan untuk mengakhiri hidupnya.
Stres secara bahasa adalah sebuah tekanan. Tekanan yang dimaksud memiliki dua kategori yaitu tekanan yang baik dan juga buruk. Tekanan yang baik akan memacu seseorang melakukan hal yang baik, sedangkan tekanan yang buruk bisa memacu seseorang untuk melakukan keburukan.
Dr. Hans Seyle menyebutkan tekanan baik sebagai eustres dan tekanan buruk sebagai distres. Beliau juga menyatakan bahwa eustres bisa menopang dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan harapan hidup, dan mem-booster kebahagiaan. Jadi tidak semua stres memicu pada keburukan. Sekarang tergantung kita bagaimana mengolah stres agar tidak memicu pada keburukan sehingga menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun orang lain.
Maka pada artikel ini akan saya jelaskan beberapa cara efektif mengatasi stres yang berlebihan.
5 cara mengatasi stres yang berlebihan
Dalam buku Cara Hidup Sehat Islami yang ditulis oleh Tauhid Nur Azhar menjelakan bahwa ada lima cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres yang berlebihan.
Pertama adalah menghilangkan pemicu
Hal yang pertama yang perlu kita hilangkan untuk mengatasi stres adalah menghilangkan akibat dari stres itu sendiri. Kenali apa saja yang selama ini menjadi pemicu dari stres yang kita alami. Ada berbagai macam pemicu datangnya stres. Baik dari dalam diri sendiri mau pun lingkungan sekitar.
Kedua adalah memperbaharui keimanan
Menurut Tauhid Nur dalam buku tersebut memperbaiki keimanan adalah cara paling efektif untuk menjaga stres tetap stabil. Hal ini bisa dilakukan dengan cara tetap menjaga kedekatan dengan Tuhan, dengan orang sekitar, dengan diri sendiri, dan juga dengan lingkungan sekitar.
Ketiga adalah menjaga pendekatan kognitif
Kita mengenal pendekatan kognitif sebagai sebuah pendekatan yang mengacu pada proses mental manusia dalam hal menangkap, membandingkan, dan menanggapi stimulus. Pendekatan inilah yang terkadang membuat kita sering mendtramatisir kehidupan, sehingga menimbulkan stres yang berlebihan. Pikiran akan membawa kita untuk membandingkan hal-hal yang terjadi di sekitar kita, maka menjaga pikiran adalah hal yang perlu dilakukan untuk menjaga stres pada diri kita tetap normal.
Keempat shalat, zikir, dan doa
Bagi kaum yang beriman pasti percaya akan hal-hal ini. bahwa dengan sholat, zikir, dan doa akan menenagkan pikiran. Setiap gerakan sholat bukan saja sekadar sebuah gerakan untuk dilakukan sebanyak lima kali sehari. Gerakan shalat pun merupakan sebuah gerakan relaksasi. Adapun relaksasi secara metal dapat dilakukan dengan menurunkan frekuensi gelombang otak dari beta ke alfa. Alah satunya adalah melalui jalur shalat.
Demikian pun dengan zikir dan doa. Saat berdoa adalah saat dekat seorang hamba dengan Tuhannya. Di saat inilah seorang hamba akan mengeluarkan segala keluh kesah. Dengan demikian hati akan tenang dan pikiran akan kembali jernih.
Kelima relaksasi otak
Terakhir adalah melakukan relaksai otak. Kenapa kita perlu melakukan hal ini. saat otak kekurangan asupan oksigen maka akan terjadi stres oksidatif atau stres respiratotik pada seseorang. Jika hal ini terjadi maka sel-sel otak tidak akan bekerja dengan baik.
Maka, yang perlu dilakukan adalah menghirup udara segar dengan berjalan ke alam terbuka, seperti taman, kebun, untuk mendapatkan asupan oksigen yang baik.
Lima cara mengolah stres di atas bisa dijadikan acuan untuk menjaga stres tetap stabil. Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H