Pagi ini saya kembali sibuk membaca artikel dari teman-teman, kali ini sebuah bacaan bermanfaat dari seorang penulis buku asal NTT, Syamsudin Kadir. Beliau baru saya kenal beberapa minggu ini. Itu pun karena beliau sedang merekrut para alumni Nurul hakim yang menyukai bidang kepenulisan.
Beliau mendapat info tentang saya pada sebuah buku antologi yang pernah saya tulis bersama teman-teman satu group menulis yang diasuh oleh ust Irja Nasrullah, seorang penulis buku Ketika Minoritas Jadi Pilihan.
Alhamdulillah buku antologi itu diterbitkan oleh penerbit mayor, dengan judul Aku Tak Sempurna, tapi Luar Biasa tulisan saya berada pada bab terakhir, dengan judul Bahagia Menjadi Diri Sendiri, karena saya adalah peserta yang mengumpulkan naskah pada hari terakhir pengumpulan naskah .
Saya bersyukur karena menulis dibuku antologi tersebut ada yang mencari saya dan diundang bergabung bersama teman-teman penulis yang semuanya adalah alumni Nurul Hakim.
Dan pagi ini setelah membaca beberapa artikel yang beliau kirim di group forum penulis nurul hakim saya pun berpikir hingga mengirimkan pesan singkat pada chat group.
"Kalau menulis begini setiap hari mah bisa jadi buku dalam sekejap."
Mengingat beliau adalah seorang penulis yang menjadikan menulis sebagai jalan dakwa. Tulisan-tulisan beliau yang sering dikirim ke group rata-rata tentang apa yang beliau dapatkan dari hasil pengajian, diskusi, pertemuan-pertemuan bersama ulama-ulama besar.
'iya, donk. Banyak jalan, bertemu orang itu idenya gila semua." Jawabnya.
"Lah, yang duduk di rumah aja mau nulis apa"? tanyaku lagi
"Malah bagus. Di rumah aja, banyak ide. Cara menata ruang tamu, kamar tidur, dapaur, cara bikin masakan yang disukai suami dan keluarga kecil."
Menulis dari rumah
Sebagai seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya di rumah mengurus anak, terkadang buntu dengan apa yang ingin disamapikan lewat tulisan. Namun, pagi ini lewat pesan singkat digroup kepenulisan saya menjadi berpikir.
"Kok, selama ini saya diam saja ya, kenapa semua kegiatan rumah yang kadang membuat ingin mengeluh terus, marah, hingga harus mencari jalan sendiri untuk mengatai masalah rumah hanyalah kejadian-kejadian yang berlalau tanpa diabadikan ke dalam tulisan."
Semua kegiatan, kejadian yang terlewatkan tidak boleh dibaiarkan berlalu dengan sia-sia. Apalagi sebagai ibu rumah tangga, segala macam pekerjaan yang ribet hingga mudah bisa dijadikan ide tulisan yang cemerlang.
Karena dengan menulis ide tulisan dari kegiatan sehari-hari kita akan membawa inspirasi untuk orang lain. Tak heran jika pak Syamsudin selalu menuangkan segala peristiwa dan kegiatannya dalam bentuk tulisan. Apa yang didapatkan dari kajian ditulis, apa yang dihasilkan dari diskusi ditulis, apa yag didapatkan dari hasil pertemuan teman atau kerabat ditulis juga.
Yuk, bagi ibu rumah tangga. Keluarkan semua imajinasi heroikmu dalam bentuk tulisan. Ceritakan kejadian-kejadian menarik dan mengasyikkan bersama anak, bagaimana menjadikan anak yang sopan terhadap orang tua, bagaimana menyajikan masakan terenak untuk anak dan suami.
Ambil penamu bu, dan menulislah. _Hesty Trimurti Gorang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H