Mohon tunggu...
hesty Gorang
hesty Gorang Mohon Tunggu... Lainnya - Buku gudang ilmu

📝Penulis buku : Pena Pedang Penulis, Muslimah Kanan. 📝Anggota di FLP NTB 🔮Pemilik blog : Lancarberbahasa.com Penulis buku : Muslimah kanan, Jangan Menulis Nanti Keliling Dunia

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buku Baru Bulan Februari: Cerita Lama

17 Februari 2022   16:49 Diperbarui: 17 Februari 2022   16:51 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada 6 Februari 2022 lalu saya ke sebuah toko buku di Mataram Lombok Nusa Tenggara Barat. Sebenarnya tidak ada maksud berkunjung ke toko buku. Tapi, saya sadar diri, selama lulus dari Universitas saya belum kembali berkunjung ke toko buku lagi. 

Akhirnya saat pergi ke Mataram saya pun memutuskan untuk mampir sebentar untuk membeli sebuah buku.Setelah parkir motor bit yang kami pinjam pada adik ipar yang sedang melanjutkan studinya di Malang. 

Saya dan juga suami langsung menuju tujuan kami yang berada di lantai dua. Di lantai dua ini khusus untuk buku. Seperti biasa di ujung tangga naik turun ini pasti di pajang buku-buku terlaris. 

"Wah, masih saja buku ini sebagai buku terlaris hari ini dia berada di no 2" kataku ambil melirik buku yang berjudul "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" "Luar biasa." nyeletu dalam hati. 

Karena tujuan saya membeli satu buku maka s Aya tidak ingin keliling ke mana-mana. Saya langsung ke kasir. Karena, di depan kasir ada lemari tersendiri untuk buku-buku yang menurut saya sangat patut dibaca. Beberapa buku saya lirik. Tapi tidak kena di hati. Mata saya sontak melihat sebuah buku bercover hitam dan bertulisan putih "FIHI MA FIHI: Mengarungi Sebuah Kebijaksanaan." Buku yang ditulis oleh Jalaluddin Rumi. 

Saya langsung meraih buku itu dan membaca sedikit sinopsis dan melihat harga buku. Hehehe saya selalu mencocokkan uang dengan harga buku yang akan saya beli, jadinya selalu was-was kalau-kalau uang yang di bawa malah kurang, kan berabe. Hehehehe. 

Tertulis Rp.100.000,00, . Saya pun memutuskan untuk membeli buku tersebut. Sebelum membayar, saya lirik kembali lemari yang berada di sampingnya. Saya mengambil salah satu novel yang baru-baru ini filmnya diganrungi banyak orang apalagi dari kalangan ibu-ibu. Saya ambil dan langsung menunjukkan kepada suami yang sedang melihat-lihat rak buku di depan kasir juga.

"Kak..." Sambil menunjukkan judul buku pada s ang suami. 

Tidak menjawab. Tapi, langsung memberi isyarat "Tidak!" Dengan menggerakkan jari telunjuknya. Padahal saya tidak ada maksud membeli hanya mau menunjukkan saja buku itu padanya. Hahahaha. 

"Sudah?" Tanya Ayah Aqila.

"Ia sudah Kak."  Jawabku sambil membayar buku pada pak kasir. 

"Ada kartu member Bu?" Tanya Mas berseragam hitam itu. 

"Tidak Bawa Mas." Jawabku singkat. 

"Totalnya seratus ribu rupiah, uangnya saya terima ya Bu." 

"Terimakasih Mas."

"Sama-sama" 

Setelah membayar saya dan suami langsung menuju lantai satu mencari satu permainan edukasi untuk anak saya. 

"Ma .. jangan lupa belikan saya tas yang kecil ya." Pesan Si kecil sebelum saya meninggalkannya tadi pagi di rumah.

Tapi, karena mainanya sudah terlalu banyak di rumah saya ingin membelikan hal positif lainnya. 

Seperti biasa pena atau pensil warna ada pelarian saya. Yah, karena anak saya suka menulis huruf-huruf yang sudah dia kuasai. Dia akan terus menulis sampai dia merasa bosan sendiri. Alhamdulillah meski baru berumur 5tahun, aktif sekali mau menulis. Kadang tulisan-tulisan yang sudah saya tulis dalam buku agenda mau ditulis juga. Dia menulis satu persatu hurus yang telah saya tulis. Atau sekadar mengikuti huruf yang dipikirnya belum bisa dia buat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun