Layangan putus sebuah sinetron Indonesia yang diangkat dari sebuah novel yang ditulis oleh Drh. Eka Nur Prasetiyawati alias Mommy ASF. Cerita yang dibalut dengan perselingkuhan yang membuat para penonton panas, tegang, cemas, dan juga was-was.
Film yang ditayangkan dua kali seminggu ini diperankan sosok lelaki yang sudah sangat familiar di dunia perfilman. Perannya yang baik, bijaksana, dan selalu tampil ok membuat para penonton menjadi harus merasa emosi ketika ia berperan sebagai papa Raya dan suami dari Kinan. dia adalah Mas Aris.
Dalam film-film yang lain dia tidak sejahat ini. Dia adalah orang baik, tegas, bijaksana. Namun, peran kali ini dia bertopeng. Di depan istri seorang pahlawan, belakang istri sebagai "Buaya".
Film ini dibuat dengan alur yang terus menegangkan. Selalu diakhiri dengan tanda tanya di kepala. Setelah ini bagaimana ya nasib Kinan? Apakah Kinan akan dipertahankan? Atau mas Aris malah memilih Lidya, selingkuhannya.
Mari kita tunggu episode selanjutnya.
Namun, ada sedikit yang meresahkan. Setelah menonton film tersebut ada hal-hal yang membuat resah para istri dan juga suami. Apakah itu??
Keresaahan para suami:
Takut HP diawasi terus oleh istri
Takut rekening terus dipantau
No HP akan dilacak
Setiap mau pergi harus izin hendak kemana
Keresahan Istri.
Istri hanya memiliki satu keresahan. Apakah selama ia di luar dia benar pergi kerja? atau malah kelayapan ke rumah "Orang".
Jadi kudu hati-hati yaa para penonton. Apa yang baik boleh dipetik, yang buruk biarkan saja. Sinetron itu hanya sebuah hiburan, menghilangkan rasa jenuh dan lain-lain.
Jangan dijadikan sebuah faktor untuk menjadikan kita pasangan yang nantinya selalu mau menjadi detektif akan setiap gerak-gerik pasangan kita.
Kepercayaan akan membantu membangun keharmonisan rumah tangga. Jika didapatkan sesuatu yang menjanggal bisa dibicarakan sebaik-baik mungkin dengan pasangan kita. jika pun pasangan kita berbuat salah, hadapilah dengan hati yang diingin. Tidak ada hati yang terus menerus keras, tidak juga selalu lembut. Kadang ia baik, kadang juga buruk.
