Jangan sedih jika kau hanya di rumah
jangan sedih jika hanya menggunakan daster
jangan pula sedih, kalau hanya ada sendal jepit
Tapi bersedih lah jika rumahmu sepi dari lantunan ayat Alqur'an
Bersedihlah jika kebanyakan baju tak terpakai yang ditaruh sebagai pajangan dalam lemari
Bersedihlah saat sepatu dan sandalmu berderet tak pernah digunakan
Duhai ibu
kita pun manusia, yang pada saatnya nanti akan mati dan pulang kembali menuju ilahi.
Jika hari ini kita hanya sibuk mengomentari urusan orang lain, kapan urusan kita diselesaikan?
jika hari ini waktu kita habis karena membicarakan aib orang lain, kapan kita pantas kan diri untuk menutup aib sendiri .
jika hari ini kita masih saja iri melihat segala fasilitas rumah tangga orang lain. Kapan kita bersyukur dengan yang kita miliki.
Duhai ibu
kita perempuan, seyoginya kita menjaga identitas sebagai wanita yang mulia, yang katanya, segala doa akan diijabah, yang katanya bisa masuk surga dari pintu mana saja, yang katanya menjadi permaisuri rumah tangga. ..
bukankah diri kita istimewa di dunia bahkan diakhirat? kemudian kenapa kita harus merusaknya? keenapa kita menghancurkannya?
duhai ibu.
hidup hanyalah sekali, hiduplah yang berarti. jangan terus terbawa emosi, hingga lupa diri. kita boleh iri, tapi pada hal yang semestinya saja
duhai ibu
mulai sekarang
percantik lah diri dengan wudu
lembanbkan bibir dengan zikir
luaskan pikiran dengan belajar.
tenangkan hati dengan shalat
insyaallah kita akan menjadi wanita yang dirindukan syurga. .
amiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H