Mohon tunggu...
hesty Gorang
hesty Gorang Mohon Tunggu... Lainnya - Buku gudang ilmu

📝Penulis buku : Pena Pedang Penulis, Muslimah Kanan. 📝Anggota di FLP NTB 🔮Pemilik blog : Lancarberbahasa.com Penulis buku : Muslimah kanan, Jangan Menulis Nanti Keliling Dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suka-suka Aqila (Liburan ke Pantai)

20 Juni 2021   09:06 Diperbarui: 20 Juni 2021   11:09 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum sahabat kompas.  Wah, udah hari minggu aja yah. Berarti waktunya mama Ety berbagi cerita pendek tentang kakak Aqila lagi nih. Yah, karena hari ini adalah jadwal memposting cerita "Suka-suka Aqila". Ditunggu cerita seru lainnya dilain hari juga ya (Senin, Kamis dan Minggu).

Hari libur ayah selalu ditunggu-tunggu oleh putri kesayangan kami. Dia selalu bertanya setiap pagi ketika ayahnya pergi kerja. 

"Ayah belum libur?" 

"Belum nak, nanti liburnya kalau udah hari sabtu dan minggu."

Maka, ketika hari sabtu tiba, mama Ety siap mengabarkan kakak Qila bahwa ayahnya sedang libur. Dia akan merasa senang mendengarnya. 

"Ayah, sudah lama eee, kita tidak pigi main di pante lagi." Katanya pada sang ayah yang masih sibuk memposting tugas kantor, dengan logat Alor yang masih ada. Yah, meski hari libur, Ayah Qila masih punya tugas tambahan.

"Aqila mau jalan-jalan?" Tanya Ayah. 

"Tidak, Aqila mau pi pante." 

"OOh mau ke pantai. Nanti sore baru pergi eee."

"Yeeeee....Kita pi pante, kita pi pante..." teriak Aqila dengan gembira. 

Salah satu hobi yang dibawah dari tanah mamanya (Alor) "Suka ke pantai". Ini karena, rumah nenek di Alor letaknya berhadapan dengan pantai, jadi wajar saja kakak Aqila suka banget ke pantai. 

Sabtu sore menjadi indah, seindah hati kakak Aqila yang dengan riang menikmati suasana pantai. Pantai Tembobor adalah tujuan kami. Letak pantai tembobor ini di Singar Penjalin, Tanjung Lombok Utara. Jarak untuk sampai ke pantai sekitar 12 menit menggunakan kendaraan pribadi. Masuk ke pantai ini pun masih gratis. Di pantai ini berderet warung-warung makan yang bisa dikunjungi pendatang yang ingin menikmati pantai sambil menyantap beberapa menu makanan yang tersedia. 

Ada pecel lontong, pelencing kangkung, ikan bakar, juga beberapa jajan lain. Oh ya, bubur kacang ijo juga ada lo, hehehe meski di pinggir pantai ,sedap juga menyantap bubur kacang hijau sambil menikmati indahnya pantai. 

"Ayah, ayunan, ayah, ayunan." Permainan pertama yang akan ditengok adalah ayunan.  Ini juga salah satu  alasan kakak Aqila suka bermain ke pantai, karena ada ayunan. 

"Ayaaaah, kasih naik aku ke sini, aku mau naik ayunan." teriak kakak Aqila yang sudah lari mendahului ayahnya. 

Ayah Aqila pun bergegas mengikuti putri kesayangannya dan menaikkannya ke  ayunan. Dengan senyum kecil dan tertawa ringan dia menikmati sorenya. Bermain ayunan menjai sebuah solusi menghilangkan segala kepenatan. 

Setelah puas bermain ayunan, kakak Aqila bergegas ke bibir pantai. Dia akan bermain bersama air, pasir, dan menimati ombak kecil yang memukul bibir pantai. benar-benar sore yang indah. 

Jam menunjukkan pukul 17.30 sebentar lagi waktu magrib akan tiba. Ayah Aqila sudah menyuruh putri semata wayangnya bersiap-siap untuk pulang. 

"Ayo sayang kita pulang." Panggil Ayah dengan lembut. 

"Yah, kok cepat. Tidak mau pulang. Masih mau main." Jawab Aqila tegas. 

"Sudah mau magrib Nak, kalau libur kita ke pantai lagi."

Karena keasyikan bermain kakak Aqila susah iajak pulang. Inilah kelemahannya, dia suka ngamuk dan menagis kalau diajak pulang. Dalam permainan apa saja, kakak Aqila suka menangis kalau isuruh berhenti. Apalagi kalau naik odong-odong, maunya main samapi tukang odong-odongnya pulang, padahal satu anak hanya bisa menikmati odong-odongnya dengan putaran tiga kali lagu iputar. Yah, kalau mau nambah lagu berarti bayaran juga bertambah. begitulah putri kami. Kalau sudah isuruh berhenti bawaannya nangis. 

Tapi, karena waktu magrib akan tiba ayah bergegas mengajak Aqila untuk pulang, agar kakak Aqila diam ayah segera mengalihkan pandangannya kesebuah suur. 

"Wah, ada sumur di sana, ke sana yuk." Ajak ayah dengan gembira. 

"Iya auah, Aqila mau mandi juga dong di sana."

Aqila pun jadi diam, dan tenang. Setelah menikmati beberapa ember dinginnya air sumur. Ayah dan Aqila pulang dengan senang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun