Mohon tunggu...
Hesty Fazar Afriani
Hesty Fazar Afriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Human Being

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stereotyping Wanita Penggemar K-Pop di Platform Instagram

8 April 2021   20:32 Diperbarui: 8 April 2021   20:54 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : Youtube/Young Lex)

 Bagaimana media digital mengkonstruksi Stereotype sebuah kelompok

Penggemar perempuan atau yang biasa disebut fangirl, didefinisikan sebagai perempuan atau wanita yang menyukai seseorang secara ekstrem atau dengan antusias yang berlebihan. Pada saat yang sama, ketika banyak perempuan menyukai sesuatu yang sama, mereka mencemooh di ruang publik. Tindakan meremehkan penggemar wanita terutama EXO-L yang dilakukan oleh Young Lex di akun Instagram-nya, menganggap bahwa penggemar wanita adalah gadis-gadis naif yang sangat terobsesi dengan idolanya.

Terbukanya ruang interaksi yang dapat digunakan dalam media baru dalam hal ini media digital membuka peluang terjadinya ruang diskusi bagi masyarakat. Ruang diskusi di media baru memiliki kebebasan, dipenuhi oleh pertukaran opini namun rasa bertanggung jawab secara demokratis atau keharusan untuk mendengar orang lain masih sangat jarang di dalam diskusi online. Sehingga media digital seperti Instagram sering ditemui komentar-komentar maupun postingan yang ditulis tanpa adanya rasanya tanggung jawab dari penggunanya.

Siapapun bisa memproduksi berita, menyalurkan dan menerima. Representasi positif bukan satu-satunya yang tersebar di media digital, namun ada begitu banyak respresentasi negatif. Para pengguna sebuah platform akan memberikan opininya berdasarkan sudut pandangnya pribadi. Hal ini memiliki andil yang besar apabila pembuat konten merupakan orang yang sudah memiliki pengaruh besar seperti memiliki followers yang banyak di media sosial. 

Faktor psikologi komunikator bisa membuat para komunikan akan lebih mudah percaya terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut. Persepsi yang diperoleh oleh komunikan cenderung mengikuti persepsi pembuat pesan. Hal ini dikarenakan dalam membuat pesan komunikator memberikan persepsinya atau sudut pandangnya dan tanpa disadari komunikan mengikuti dan menerima pesan tersebut dengan sudut pandang yang sama. Inilah penyebab konstruksi stereotype terhadap sebuah kelompok di media digital bersifat massif.

Daftar Pustaka

DeVito, Joseph A. 2016. The Interpersonal Communication Book. London: Pearson Education Limited.

McQuail, Denis. 2010. McQuail's Mass Communication Theory. London: SAGE Publication.

Rakhmat, Jalaluddin. 2018. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nur, Feryna. Dan  Nurwati, Rosyidah Nunung. "Gender dan Stereotipe: Konstruksi Realitas dalam Media Sosial Instagram" Social Work Jurnal: Vol. 9  No.1.

Youtube/Young Lex

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun