2. Kesehatan Fisik dan Kesejahteraan Anak
Kondisi kesehatan fisik dan kesejahteraan anak juga dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya tantrum. Rasa tidak nyaman atau sakit pada tubuh anak bisa menjadi pemicu tantrum, terutama jika anak belum mampu mengkomunikasikan rasa tidak nyaman tersebut secara verbal.
B. Faktor Eksternal
1. Lingkungan Rumah dan Keluarga
Lingkungan rumah dan dinamika keluarga memiliki peran penting dalam memengaruhi kestabilan emosional anak. Anak yang terpapar pada lingkungan yang penuh dengan konflik atau ketegangan mungkin lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku tantrum.
2. Interaksi dengan Teman Sebaya di Sekolah atau Tempat Bermain
Interaksi dengan teman sebaya juga bisa menjadi faktor pemicu tantrum anak. Misalnya, pengalaman sosial yang negatif seperti konflik dengan teman atau perasaan diabaikan oleh teman sebaya dapat menyebabkan anak merasa frustrasi dan marah.
3. Pengaruh Media dan Teknologi
Pengaruh media dan teknologi juga dapat memengaruhi perilaku anak dan meningkatkan risiko terjadinya tantrum. Paparan yang berlebihan terhadap konten yang tidak sesuai usia atau stimulasi yang berlebihan dari perangkat elektronik dapat memicu ketegangan emosional pada anak.
Memahami faktor-faktor pemicu tantrum anak, baik dari internal maupun eksternal, merupakan langkah penting dalam mengembangkan strategi penanganan yang efektif. Dengan mengidentifikasi dan menangani penyebab tantrum secara tepat, orang tua dan pengasuh dapat membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik dan mengurangi kejadian tantrum yang terjadi.
Penanganan Tantrum Anak