Mohon tunggu...
Hesti Widayani
Hesti Widayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Wanita yang hebat adalah mereka yang memiliki kekuatan untuk mencintai tanpa batas, menginspirasi orang lain, dan meraih impian mereka dengan ketekunan dan keteguhan yang tak tergoyahkan (Oprah Winfrey)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Faktor Risiko Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya

25 Mei 2023   17:03 Diperbarui: 25 Mei 2023   17:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Speech delay, atau keterlambatan bicara pada anak, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mengetahui faktor-faktor risiko yang mungkin berperan dalam speech delay dapat membantu kita mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya. 

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan beberapa faktor risiko umum untuk speech delay pada anak dan memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

  • Faktor Genetik dan Keturunan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi kemampuan bicara anak. Jika ada riwayat speech delay atau gangguan bicara dalam keluarga, maka risiko anak mengalami keterlambatan bicara mungkin lebih tinggi. Dalam hal ini, penting untuk mencari bantuan dari ahli terapi wicara yang dapat memberikan pengawasan dan intervensi yang tepat.

Cara Mengatasinya: Komunikasikan riwayat keluarga kepada dokter atau ahli terapi wicara yang merawat anak Anda. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan intervensi yang sesuai untuk membantu anak mengatasi keterlambatan bicara yang berkaitan dengan faktor genetik.

  • Masalah Pendengaran: Masalah pendengaran, seperti gangguan pendengaran atau infeksi telinga berulang, dapat menyebabkan speech delay pada anak. Keterbatasan pendengaran dapat menghambat kemampuan anak untuk memahami dan meniru suara serta kata-kata dengan benar.

Cara Mengatasinya: Jika Anda mencurigai adanya masalah pendengaran pada anak, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli audiologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jika ditemukan masalah pendengaran, langkah-langkah pengobatan yang tepat, seperti penggunaan bantuan pendengaran atau terapi pendengaran, dapat membantu anak dalam perkembangan kemampuan bicaranya.

  • Keterlambatan perkembangan umum: Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan secara umum, termasuk keterlambatan motorik atau kognitif, juga berisiko mengalami speech delay. Keterlambatan dalam area lain dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk memperoleh dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang diperlukan.

Cara Mengatasinya: Jika anak Anda mengalami keterlambatan perkembangan umum, penting untuk melibatkan tim medis dan terapi yang terampil untuk melakukan evaluasi dan merancang program intervensi yang sesuai. Terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara dapat bekerja bersama-sama untuk membantu anak dalam mengatasi keterlambatan bicara dan perkembangan umumnya.

  • Kurangnya rangsangan dan interaksi verbal: Lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya rangsangan bicara, dan interaksi verbal yang terbatas juga dapat mempengaruhi perkembangan bicara anak. Ketika anak tidak terpapar secara memadai pada stimulasi dan interaksi verbal, perkembangan bicara mereka dapat terhambat.

Cara Mengatasinya: Penting untuk menciptakan lingkungan yang kaya akan rangsangan bicara dan interaksi verbal. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Bicaralah dengan anak secara teratur dan dengan jelas. Berikan waktu khusus setiap hari untuk berkomunikasi dengan anak, baik itu melalui percakapan, membacakan buku, atau menyanyikan lagu-lagu bersama.

Libatkan anak dalam percakapan sehari-hari dan ajak mereka berpartisipasi aktif. Dengarkan dengan penuh perhatian, berikan tanggapan yang positif, dan dorong mereka untuk menyampaikan ide, perasaan, dan pengalaman mereka.

Gunakan objek dan gambar sebagai alat bantu komunikasi. Misalnya, tunjukkan objek ketika Anda menyebutkan namanya, atau gunakan gambar sebagai visualisasi untuk membantu anak memahami dan menyampaikan pesan.

Bawa anak ke lingkungan yang kaya akan interaksi sosial dan bicara, seperti tempat bermain, taman, atau kelompok bermain. Ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dengan anak-anak sebaya dan mengembangkan keterampilan komunikasi mereka.

Batasi paparan anak terhadap layar dan gadget elektronik yang dapat menghambat interaksi sosial dan pembelajaran bahasa. Prioritaskan interaksi langsung dengan anak, seperti bermain, bercerita, atau berkomunikasi tatap muka.

Dukung perkembangan bahasa anak melalui kegiatan yang melibatkan pembacaan buku, menyanyi, dan bermain permainan bahasa. Libatkan mereka dalam permainan tebak kata, menyusun cerita bersama, atau membuat drama kecil.

Jangan menyelesaikan kalimat atau kata untuk anak. Berikan waktu bagi mereka untuk mencoba mengucapkan kata-kata atau kalimat secara mandiri. Jika mereka mengalami kesulitan, berikan dukungan dengan memberikan petunjuk atau memecah kata atau kalimat menjadi bagian yang lebih kecil.

Dalam mengatasi speech delay, konsistensi dan kesabaran sangat penting. Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, jadi jangan terlalu membandingkan mereka dengan anak lain. Dalam kasus yang lebih serius atau jika Anda memiliki kekhawatiran yang mendalam, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter atau ahli terapi wicara untuk evaluasi lebih lanjut dan intervensi yang tepat.

Dengan memberikan rangsangan dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan speech delay memiliki peluang yang baik untuk mengembangkan kemampuan bicara mereka dan berkomunikasi dengan lebih lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun