Dalam dunia kerja, proses wawancara (interview) adalah momen penting di mana perusahaan dan calon karyawan saling mengenal. Salah satu hal yang sering ditanyakan oleh calon karyawan adalah mengenai fasilitas yang akan mereka dapatkan jika diterima bekerja. Namun, belakangan ini, sebuah kejadian menarik perhatian publik terkait dengan sikap seorang HRD yang menjelek-jelekan pertanyaan seorang pelamar mengenai fasilitas mess di perusahaannya. Kejadian ini mengundang pertanyaan, sebenarnya sejauh mana kandidat karyawan diperbolehkan untuk bertanya mengenai fasilitas yang diberikan oleh perusahaan?
Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa wawancara (interview) adalah proses komunikasi dua arah. Calon karyawan memiliki hak untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang mereka lamar, termasuk fasilitas yang akan mereka terima. Pertanyaan mengenai mess, tunjangan kesehatan, atau fasilitas lainnya adalah wajar dan seharusnya direspons dengan profesionalisme oleh pihak perusahaan. Ini bukan hanya sekadar tentang keinginan pribadi, tetapi juga merupakan pertimbangan rasional dalam mengambil keputusan. Fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi faktor penentu bagi calon karyawan dalam memilih tempat kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan keseimbangan hidupnya. Kritikan yang muncul terhadap HRD yang menjelek-jelekan pertanyaan seorang pelamar menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam pemahaman di kalangan profesional mengenai proses wawancara (interview). Menyamakan satu perilaku menjadi seluruh generasi merupakan generalisasi yang tidak tepat. Perlu dipahami bahwa setiap individu, termasuk calon karyawan, memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda.
Selain itu, Â informasi internal perusahaan sebaiknya tidak dipublikasikan secara sembarangan di media sosial. Obrolan atau keputusan internal perusahaan seharusnya ditangani dengan profesionalitas dan kerahasiaan yang baik. Mempermasalahkan pertanyaan kandidat secara terbuka di media sosial dapat mencerminkan kurangnya etika profesional dalam mengelola informasi perusahaan. Proses wawancara (interview) yang berlangsung dengan baik dan profesional dapat menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan, bahkan jika kandidat tersebut tidak diterima. Pengalaman yang positif selama interview dapat memengaruhi persepsi calon karyawan terhadap perusahaan dan mendorong mereka untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang lain atau bahkan melamar kembali di masa mendatang.
Dengan demikian, bolehkah kandidat karyawan bertanya mengenai fasilitas yang diberikan perusahaan? Jawabannya adalah ya, mereka diperbolehkan. Proses interview seharusnya menjadi ajang saling mengenal antara perusahaan dan calon karyawan, di mana pertanyaan dan informasi dapat disampaikan dengan terbuka dan profesional. Namun, seiring dengan itu, perlu juga adanya pemahaman yang lebih baik dari semua pihak mengenai etika, profesionalisme, dan kerahasiaan dalam mengelola informasi perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H