Mohon tunggu...
Hesti Pratiwi
Hesti Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Ummul Quro Al Islami

if something is destined for you, never in milion years will it be for somebody else

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pemikiran Ibnu Miskuwaihi

13 Juli 2024   20:24 Diperbarui: 13 Juli 2024   20:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abu Ali Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ya'qub Miskuwaih atau dikenal dengan sebutan Ibnu Miskuwaihi adalah seorang filsuf dan ahli etika muslim abad ke-10. Beliau lahir pada tahun 320 H/ 932 M dikota Rayy yang sekarang menjadi Taheran, yaitu sebuah kota yang terletak di negara Iran. Salah satu kontribusi terbesarnya yaitu dalam bidang Pendidikan akhlak.

  • Kerangka berfikir Ibnu miskuwaihi dalam perspektif Pendidikan

Dalam pandangan Ibnu Miskuwaihi Pendidikan merupakan sarana perasarana yang bertujuan untuk mewujudkan untuk mencapai pada kepribadian setiap individu yang mempunyai akhlak yang amat terpuji. (Nukhalisyah et al, 2020). Menurutnya akhlak bukan lah hal yang dibawa sejak lahir akan tetapi melalui Upaya untuk dimilikinya. Maka dari itu perubahan akhlak pada setiap individu akan memerlukan sebuah proses secara bertahap. Sehingga perlu adanya Latihan berulang-ulang agar menjadi habit yang melekat pada dirinya

Sedangkan dalam pandangan beliau watak adalah dorongan yang terjadi secara sepontan akibat kondisi jiwa untuk mewujudkan perilaku pada setiap individu. Klasifikasi watak menurutnya terbagi menjadi dua bagian. Pertama alamiah, yang bertolak belakang dengan watak yang ada kaitannya dengan temperament. Yang kedua watak yang terbentuk akibat dari adan ya sebuah latihan, serta adanya kebiasaan dari sebuah situasi, yang kemudian dipikirkan dan diperitimbangkan yang kemudia menjadi sebuah karakter atau watak pada dirinya. (Mahmud, 2020).

Ibnu Miskuwaihi mengemukakan bahwa konsep Pendidikan akhlak terbagi menjadi empat bagian yang meliputi pada tujuan Pendidikan akhlak, materi Pendidikan akhlak, manfaat Pendidikan akhlak.

  • Tujuan adanya Pendidikan akhlak, Adanya sebuah Pendidikan menurut Ibnu Miskuwaihi bertujuan untuk mewujudkan pada sikap bathin, yang dapat mendorong untuk melakukan perbuatan baik secara spontanitas. Sehingga dapat mencapai pada sebuah kesempurnaan, serta dapat mencapai pada kebahagiaan secara intelektual. Oleh karena itu, tujuan utama dari pendidikan akhlak menurut Ibnu Miskuwaihi adalah untuk membentuk individu yang memiliki karakter yang baik, moralitas yang kuat, dan mampu mencapai kebahagiaan yang sempurnan.
  • Fungsi Pendidikan

Menurut Ibnu Miskuwaihi, fungsi dari Pendidikan terbagi menjadi empat bagian. Yaitu:

1. Penanaman akhlak yang mulia

2. Memanusiakan terhadap manusia

3. Untuk melakukan sosialisasi antar individu,

4. Menanamkan rasa malu

  • Materi Pendidikan akhlak

Menurut beliau materi Pendidikan akhlah yang berupaya untuk mencapai sebuah akhlak yang baik terbsgi menjadi dua. Yang pertama kemauan yang sungguh -- sungguh untuk berlatih secara terus menerus secara intens, sebab kesopanan yang sebenarnya adalah sesuai dengan keutamaan jiwa. Kedua, menjadikan sebuah pengetahuan dan pengalaman padaorang lain sebagai cerminan hidup bagi dirinya. Oleh karenanya dengan metode ini manusia tidak akan hanyut pada perbuatan yang buruk.

  • Metode Pendidikan akhlak

Metode Pendidikan menurut perspektif Ibnu Miskuwaihi terbagi menjadi empat bagian, antara lain:

1. Metode Tabi'i

Metode tabi'i merupakan metode pendidikan yang dilakukan melalui contoh atau teladan. Dalam metode ini, pendidik memberikan contoh yang baik dan benar kepada murid-muridnya agar mereka dapat mencontoh perilaku tersebut. Ibnu Maskuwih percaya bahwa manusia cenderung meniru apa yang mereka lihat, sehingga metode tabi'i dianggap efektif untuk membentuk karakter dan perilaku yang baik pada murid.

2. Metode Nasehat

Metode nasehat merupakan metode pendidikan yang dilakukan dengan memberikan nasihat, petunjuk, dan arahan kepada murid-murid. Pendidik menggunakan kata-kata bijak dan nasihat-nasihat yang memotivasi murid untuk berperilaku baik, menjalani kehidupan dengan etika yang baik, serta menghindari perilaku buruk.

3.  Metode Ancaman

Metode ancaman digunakan untuk mengontrol perilaku buruk murid. Pendidik memberikan ancaman atau hukuman kepada murid jika mereka melakukan perilaku yang tidak diinginkan. Ibnu Maskuwih percaya bahwa ancaman dapat menjadi motivasi bagi murid untuk berperilaku baik dan menghindari perilaku buruk.

4. Metode Sanjungan dan Pujian

Metode sanjungan dan pujian dilakukan dengan memberikan pujian dan penghargaan kepada murid yang berperilaku baik atau mencapai prestasi tertentu. Dengan memberikan sanjungan dan pujian, pendidik dapat memotivasi murid untuk terus berusaha dan meningkatkan kualitas diri mereka.

Pemikiran Ibnu Mikuswihi tidak bisa terlepaskan dengan konsep manusia dan akhlak. Oleh karenanya karakteristik pemikiran Ibnu Miskuwaihi dimulai dari pembahasan mengenai akhlak atau kuekter dari watak pada setiap individu. Sebagaimana yang dikemukakan olehnya bahwa watak itu terbagi menjadi duabagian. Pertama watak yang bersifat alami, kedua watak yang didapat dari kebiasaan atau latian pada setiap personal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun