Mohon tunggu...
Hesti Marnahati
Hesti Marnahati Mohon Tunggu... Guru - Guru

HESTI MARNAHATI RAHAYU, terlahir di kota Ponorogo pada tanggal 26 Juni 1993. Saat ini bekerja sebagai pendidik di SMP Negeri 2 Gemolong. Selain mengajar juga menjadi Ibu rumah tangga yang tinggal bersama keluarga kecilnya di kabupaten Sragen. Mengajar sebagai guru Bahasa Indonesia adalah kebanggaan karena menjadi kewajiban kita untuk mengagungkan Bahasa kita yaitu “Bahasa Indonesia”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik di Sekolah

28 Mei 2023   12:43 Diperbarui: 28 Mei 2023   13:00 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

100%

Keterangan: Hasil dari tabel 1.1 dan tabel 1.2 di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai peserta didik dalam pembelajaran menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi dengan menggunakan model PBL dan berbantu media audio visual mengalami peningkatan hingga 75%.

Berikut tahap-tahap dalam pembelajaran menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi dengan menggunakan model pemebelajaran Problem Based Learning berbantu media Audio Visual.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Pembelajaran materi menganalisis srtuktur dan kaidah kebahasaan teks cerita fantasi yang dikemas dengan memadukan model pembelajaran PBL dan media audio visual berbasis TPACK memberikan kemudahan peserta didik dalam memahami materi tersebut. Hal ini memberikan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Perpaduan dua metode memberikan kemudahan bagi pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Dampak dari penerapan media audio visual berbasis TPACK membuat peserta didik dapat memahami bagaimana cara yang tepat untuk menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi lebih bersemangat dan tidak cepat bosan selama proses pembelajaran, karena seluruh siswa secara bersama-sama terlibat dalam proses pembelajaran dengan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. 2. Penggunaan model pembelajaran PBL yang dipadukan dengan penggunaan TPACK membuat peserta didik lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini terlihat dari indikator keaktifan yang lebih baik dan peningkatan hasil belajar dari sebelum hingga sesudah memadukan model pembelajaran inovatif PBL dengan penggunaan media Audio Visual menjadikan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Sebagian besar respon peserta didik terhadap materi menganalisis srtuktur dan kaidah kebahasaan teks cerita fantasi sangat efektif. Hal ini disebabkan Penggunaan media dan model yang inovatif, penciptaan proses belajar yang menyenangkan, dan peningkatan keaktifan siswa ketika berkelompok. Melalui proses belajar yang menyenangkan yakni penggunaan media audio visual memberikan motivasi ketika pembelajaran menjadikan peserta didik aktif, sehingga terjadi peningkatan dalam hasil belajar materi menganalisis srtuktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi. Selain itu ini dibuktikan dari hasil angket respon peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Faktor keberhasilan pembelajaran materi menganalisis srtuktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi juga ditentukan oleh kompetensi guru yakni kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dalam melakukan pengelolaan kelas yang meliputi penggunaan media dan model yang inovatif, penciptaan proses belajar yang menyenangkan, dan peningkatan keaktifan siswa ketika berkelompok untuk membantu motivasi belajar siswa di kelas. Peran teman sejawat juga menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pembelajran ini, terutama dalam proses pemberian masukan megenai materi dan teknik mengajar yang akan digunakan. Selain itu peran aktif siswa dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan menggunakan pendekatan, model, serta metode yang tepat. Dengan demikian, secara keseluruhan proses pembelajaran tentang materi menganalisis srtuktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi berhasil dilaksanakan dengan baik.

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik dalam materi kemampuan menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks cerita fantasi. banyak siswa yang masih kesulitan dalam menganalisis dan membuktikan kalimat yang menunjukkan adanya unsur kebahasaan dalam teks cerita fantasi. Masalah ini menjadi satu hal yang perlu dipecahkan dalam proses pembelajaran. Penyebab terjadinya hal itu karena peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar bersama kelompok (kooperatif learning), media yang kurang menarik, LKPD yang membosankan, dan kurang memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik, peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru.

Selama ini proses pembelajaran juga masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif rendah yaitu: level C1 (mengingat), level C2 (memahami) dan C3 (Aplikasi). Guru belum terbiasa melaksanakan pembelajaran (PH,PTS,PAS) yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi HOTS (Higher Order Thinking Skills) . Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun