Institut Teknologi Garut (ITG) yang berlokasi di Garut, Jawa Barat, menawarkan beragam program studi teknik, termasuk Teknik Industri. Menurut Institute of Industrial Engineering (IIE), Teknik Industri melibatkan desain, perbaikan, dan integrasi sistem yang mencakup manusia, material, informasi, peralatan, dan energi. Salah satu aplikasi kunci dari disiplin ini adalah perancangan tata letak fasilitas, yang penting dalam menentukan susunan fisik dari elemen-elemen produksi dalam suatu organisasi.
Perancangan tata letak fasilitas memainkan peran sentral dalam industri, baik pada skala besar maupun pada skala UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). ITG mengadakan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF) sebagai bagian dari kurikulum pada semester 6, tingkat 3, untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas. Selama praktikum, mahasiswa terlibat dalam observasi langsung terhadap UMKM yang dipilih sebagai objek penelitian, seperti yang dilakukan oleh kelompok 1B pada UMKM Pabrik Tempe di Desa Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul.
Pentingnya perancangan tata letak fasilitas bagi UMKM sangatlah signifikan, mengingat berbagai kendala dan batasan yang sering mereka hadapi. Salah satu tantangan yang ditemui adalah masalah ergonomi yang mempengaruhi kenyamanan dan produktivitas karyawan. Karyawan di UMKM Pabrik Tempe sering mengalami nyeri pada bagian pinggang dan punggung, yang sebagian besar disebabkan oleh jam kerja yang berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa aspek ergonomi belum sepenuhnya diperhatikan dalam desain tata letak fasilitas mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, kami menyarankan untuk menambahkan peralatan ergonomis seperti meja yang disesuaikan dengan tinggi karyawan. Meja yang sejajar dengan ketinggian bahu karyawan dapat mengurangi tegangan pada otot punggung dan pinggang, serta membantu mengurangi risiko cedera atau ketidaknyamanan lainnya. Solusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan secara keseluruhan, meningkatkan produktivitas UMKM tersebut.
Selain itu, dalam perancangan tata letak fasilitas, faktor-faktor seperti efisiensi aliran material dan proses produksi juga harus dipertimbangkan dengan serius. Dengan merancang ulang tata letak fasilitas, UMKM dapat mengoptimalkan penggunaan ruang, mengurangi waktu perpindahan bahan, dan meningkatkan aliran kerja secara keseluruhan. Upaya ini tidak hanya berpotensi untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas produk atau layanan yang dihasilkan.
Kerja sama antara ITG dan UMKM seperti Pabrik Tempe di Garut bukan hanya memberikan manfaat pendidikan kepada mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Diharapkan bahwa melalui praktikum ini, usaha kami dalam merancang tata letak fasilitas dapat memberikan solusi yang praktis dan berkelanjutan bagi UMKM untuk mencapai efisiensi operasional yang optimal. Semoga pengalaman ini dapat menginspirasi perbaikan yang lebih lanjut bagi UMKM lainnya dan berkontribusi positif dalam mendukung perkembangan industri di Garut dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H