Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki dan seorang guru Fisika yang menyukai sastra. hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora featured Pilihan

Neil Armstrong dan Kontroversi Pendaratan di Bulan

26 Agustus 2012   08:09 Diperbarui: 25 Agustus 2019   21:27 7658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan bendera dan langit Bulan yang disinggung di atas, hanyalah segelintir pertanyaan dan pernyataan yang diajukan kelompok yang kontra ini. Masih banyak lagi yang lain, yang seakan tiada habisnya dilontarkan dari waktu ke waktu. Isu-isu yang terus dihembuskan dan akan terus menjadi kontroversi, dan kembali hangat dibicarakan saat ini, manakala sang astronot berpulang ke haribaanNya.

Soal percaya tidak percaya, pro dan kontra rasanya akan selalu ada, meski di satu sisi bukti-bukti bermunculan, yang terus diiringi sanggahan-sanggahan yang juga timbul. Ya, selalu ada warna putih dan warna hitam di dunia ini. Semuanya kembali berpulang pada diri kita, mana yang kita percaya? Atau, alih-alih mempersoalkan kebenaran atau ketidakbenaran pendaratan di Bulan kita justru lebih memikirkan persoalan lain?

Semisal, bagaimana nasib Bumi kita berpuluh tahun ke depan, apakah menjadi Venus kedua karena efek rumah kaca dan polusi udara yang semakin menyesakkan dada? Jika Neil Amstrong telah menjejakkan coretan panjang sejarah ilmu pengetahuan, bagaimana dengan kita?

Neil Armstrong saat perayaan 50 tahun NASA tahun 2008 (dok. NASA)
Neil Armstrong saat perayaan 50 tahun NASA tahun 2008 (dok. NASA)
Ah, terlalu rumit nampaknya. Lebih mudah untuk mengucapkan, selamat jalan Neil Armstong!

***

Disarikan dan dirujuk dari beberapa artikel di langitselatan.com dan space.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun