Mohon tunggu...
Hesti Edityo
Hesti Edityo Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Seorang ibu dari 4 lelaki dan seorang guru Fisika yang menyukai sastra. hestidwie.wordpress.com | hesti-dwie.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Biasa Menjadi Luar Biasa

4 Agustus 2012   04:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda memperhatikan perdu-perdu liar yang tumbuh tanpa kita minta, dan seringkali dianggap mengganggu? Perdu-perdu itu tampak biasa, tak menarik sama sekali di mata saya. Itu dulu. Sekarang, justru mata saya seringkali jelalatan ke deretan perdu liar tersebut. Bunga-bunga kecil yang sekilas tak menarik, ternyata indah ketika tertangkap kamera.

[caption id="attachment_191275" align="aligncenter" width="640" caption="bunga liar dan seekor semut"][/caption]

Bunga liar ini tertangkap mata saya di suatu pagi. Tumbuh begitu saja di tepi sawah yang kering usai dipanen. Sekilas tidak ada yang menarik, sampai kemudian kamera saya setting macro, dan jepret. Olala, ternyata sekilas si bunga mirip dengan Hibiscus Rosasinensis alias kembang sepatu. Saya amati daunnya, mirip daun waru yang kalau tak salah masih bersaudara dengan kembang sepatu, sama-sama dari keluarga hibiscus. Mungkin si perdu ini juga keluarga mereka, sepupu atau keponakan barangkali.

Ibu, ada serangganya! Teriak anak saya, yang pagi itu ikut jalan-jalan pagi. Semut montok, pikir saya. Kayaknya lebah, deh! Kata Granito Ibrahim saat foto di atas saya upload di facebook. Semut atau lebah? Silakan amati di foto berikut, foto dengan obyek sama dengan sudut berbeda.

[caption id="attachment_191277" align="aligncenter" width="640" caption="semut atau lebah?"]

1344051453393863760
1344051453393863760
[/caption]

Keisengan saya berlanjut, saat melihat sebatang tanaman merambat di pagar besi. Sempat dianggap kurang kerjaan, saat saya memotret pagar besi kusam dan setangkai tanaman tanpa bunga. Begitu selesai menjepret, dan saya lihat hasilnya, ternyata sesuatu yang biasa tampak menjadi luar biasa dalam sebuah foto. Kuncinya, angle dan feeling saat memotret, begitu kata seorang master forografi.

[caption id="attachment_191280" align="aligncenter" width="640" caption="besi ini tak terlihat sebagai barisan pagar, seakan hanya sendirian dipeluk tanaman "]

1344052212550764304
1344052212550764304
[/caption] [caption id="attachment_191282" align="aligncenter" width="640" caption="si pagar besi dan tanaman dari sudut lain"]
13440523081411792266
13440523081411792266
[/caption] Thanks buat mbak Inge, yang tanpa sengaja memberi saya ide untuk menulis tantangan WPC kali ini, yang bertema Shooting Angle.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun