Sejak menikah, mau tidak mau saya harus rajin masak. Meski sempat menunggu setahun untuk punya momongan, dan di rumah hanya berdua, saya tetap pilih memasak sendiri dibandingkan beli jadi. Apalagi saat itu, suami lebih suka membawa bekal makan sendiri dibanding makan di kantin saat masih bekerja di Cilegon. Kebiasaan masak pagi-pagi tetap berlanjut hingga kini, meski suami saya sudah hijrah kerja di Purwakarta dan buntut saya tiga orang (tiga-tiganya tukang makan kayak emaknya hehehe...)
[caption id="attachment_179004" align="aligncenter" width="409" caption="Bumbu andalan selain bumbu cinta....#halaaahhhh"][/caption] Wah, pinter masak, dong? Ini komentar beberapa teman saya, yang sebenarnya salah besar. Dibilang pintar masak tidak juga sebenarnya, sekedar bisa dan standar rumahan. Hanya saja ada satu bumbu rahasia yang tidak ada kalau kami beli masakan matang. Bumbu rahasia itu adalah bumbu "cinta"......(so sweeeeeettttt.....hihihihi). Ilmu ini saya dapat dari Ibu dan kakak-kakak perempuan saya. Dulu, waktu saya masih gadis dan hanya sesekali ke dapur seringkali mereka menasehati saya, masak dengan penuh rasa cinta meskipun hidangannya sederhana akan terasa lebih nikmat. Jadi, memasak bukan saja menyediakan makanan untuk anggota keluarga tapi juga ekspresi cinta saya pada suami dan tiga anak lelaki saya.
Apa saja masakan yang sering saya sajikan untuk mereka? Sila simak di bawah ini ya....
[caption id="attachment_178990" align="aligncenter" width="448" caption="Acar Ikan (dok. Hesti Edityo)"]
Menu favorit keluarga besar saya saat lebaran justru masakan yang satu ini, acar ikan buatan Ibu. Setiap kali lebaran dan keluarga besar berkumpul, biasanya Ibu memanen ikan gurami dari kolam bisa sampai 10 ekor (per ekornya sekitar 2 - 3 kg) untuk dimasak bumbu acar ini. Berhubung di warung sayur langganan saya tidak selalu ada gurami, saya pakai ikan yang ada saja. Lumayanlah, untuk mengobati rasa rindu masakan Ibu dan anak-anak maupun suami juga suka sekali menu satu ini.
[caption id="attachment_178992" align="aligncenter" width="434" caption="Tumis Sayur Suwir Ayam"]
Anak ke-2 saya agak susah makan sayur. Dia persis Upin Ipin yang hobby makan daging ayam. Nah, untuk mensiasatinya biasanya saya membuat menu yang satu ini. Ayam yang sudah direbus setengah matang disuwir-suwir dan ditumis dengan bermacam sayuran.
[caption id="attachment_178995" align="aligncenter" width="448" caption="Ikan Kuah Tomat (dok. Hesti Edityo)"]
Selain daging ayam, favorit anak-anak saya adalah ikan. Kalau bosan dengan menu pepes, goreng, atau bakar, menu ikan lainnya adalah yang satu ini, Ikan Kuah Tomat. Campuran potongan tomatnya yang cukup banyak memberikan rasa asam khas tomat yang segar. Sebenarnya selain ayam dan ikan, favorit keluarga saya adalah tempe. Biasanya kalau tidak dibuat mendoan, dibuat orek tempe cabe hijau. Sayangnya foto menu orek ini entah menghilang kemana, mungkin terhapus si kecil, jadi gantinya foto yang bawah ini saja ya....hehehehe
[caption id="attachment_179000" align="aligncenter" width="411" caption="Cuci mulut yang masih menggelantung di pohonnya (dok. Hesti Edityo)"]
Note : artikel yang ketinggalan kereta dalam rangka WPC 5 : Food Photography......#sorry mas Ajie, jangan disetrap karena telat ya...hahahahaha