Dalam Keheningan Jiwa
Oleh : Hesti Edityo & Hesya Permana (No. 91)
[caption id="" align="aligncenter" width="479" caption="(image : google)"][/caption]
Dalam diam aku bertanya
Dalam gelap aku menatap
Dalam hening aku mendengar
Dalam duka aku tertawa
Saat sabit merambat
Saat hujan bergegas
Saat bayu berlalu
Saat waktu kian berdetak
Terdiam, merenung, bersujud
Mencari jawab atas goresan kehidupan
Memaknai segala sara dan asa
Dalam dua sisi hitam dan putih
Begitulah sang penyair melantunkan kata
Dalam gores penanya membisik jauh ke lubuk hati
"Jiwaku menasihatiku dan mengajarku
agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna
Jiwaku memintaku
untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya "*
Dalam keheningan jiwa
Hadirkan tanya kehadapanNya
Kemana langkah kan kuayun
Ketika bunda melepas tuntun
Kemana asa kan kubawa
Ketika ayahpun melepasnya
Begitu banyak warna-warna
Aku masih nanar melihatnya
Sayup kudengar alunan pesannya
Dan tiadakkah kau kunjung mengerti tentang apa yang tertulis?
Tiadakah kau kunjung mengerti makna hidup?
Bukankah sang Pemilik telah bersabda : Bacalah!
Dalam keheningan jiwa
Rasa memasrah dalam zikrullah
Melabuh dalam al fatihah
Mengharap jalan yang lurus dan ridhoNya
________________________________________________________________________________________
*kalimat cetak tebal dikutip dari karya Kahlil Gibran, Nasihat Jiwaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H