[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Lintasan Komet Elenin (dok. NASA)"][/caption]
Leonid Elenin, seorang pengamat dari Lyubertsy, Russia, adalah orang yang pertama mendeteksi kehadiran komet C/2010 X1 atau disebut juga komet Elenin. Komet yang terdekteksi melalui peralatan di ISON-NM observatorium dekat Mayhill, New Mexico, pada tanggal 10 Desember 2010, saat komet berada pada jarak 647 juta km dari Bumi. Komet Elenin sendiri termasuk keluarga komet periode panjang, dimana ia membutuhkan waktu 11.690 tahun untuk berevolusi terhadap Matahari. Komet periode panjang adalah komet-komet yang memiliki periode revolusi diatas 200 tahun. Contoh komet periode panjang lainnya adalah komet Hale-Bopp (2500 tahun) dan Kahoutek (75.000 tahun). Jika Hale-Bopp dijuluki komet tercerlang abad ini, maka komet Elenin sebaliknya. Ia termasuk komet redup dan dibutuhkan alat bantu untuk lebih menikmati kehadirannya. Tingkat kecerlangan komet Elenin mulai meningkat pada bulan Agustus 2011 nanti, yaitu pada skala 6 - 8 magnitud*. Kemudian pada tanggal 10 September 2011 kecerlangannya semakin meningkat menjadi 3 - 4 magnitud. Elenin akan berada pada titik perihelion pada jarak 0,48 SA (± 72 juta km) pada tanggal tersebut, dan saat itu Elenin 'menghilang' dari pandangan pengamat di Bumi. Kita bisa menikmati Elenin saat kecerlangannya turun pada skala 4 - 5 magnitud yaitu pada saat berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi. Komet ini akan melintas 'sangat dekat' dengan Bumi pada tanggal 16 Oktober 2011 yaitu pada jarak 35 juta km. Pada tanggal tersebut, Elenin akan terbit dari timur pada pukul 2 dinihari. Sebelum akhirnya ia kembali melanjutkan perjalanannya di angkasa dengan kecerlangan yang kian memudar. Apa Itu Komet? Bintang berekor atau Lintang Kemukus, begitu sebutan yang diberikan kebanyakan orang pada komet. Ia memang seperti bintang yang memiliki ekor atau tampak seperti berasap. Kometes merupakan asal kata komet yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti berambut panjang. Komet memiliki bagian yang disebut kepala komet dan ekor komet. Ekor komet akan tampak semakin panjang dan kepalanya bersinar lebih terang saat mendekati Matahari. Arah ekor komet ini selalu menjauhi Matahari dan terjadi karena adanya hembusan angin Matahari (solar wind) dan radiasi Matahari. Jadi, cahaya yang dimiliki komet merupakan pantulan cahaya Matahari. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Wajah inti komet Hartley 2 yang difoto dari jarak 700 km oleh wahana Deep Impact pada tanggal 4 November 2010 (dok. NASA)"]
**
Note : magnitud adalah ukuran kecerlangan benda langit. Benda langit bermagnitud kecil lebih cerlang dari benda langit yang bermagnitud besar. Sebagai contoh, sebuah bintang dengan magnitud -1 lebih cerlang dari bintang bermagnitud 2. Benda langit paling redup yang masih bisa dilihat dengan mata telanjang (tanpa bantuan teleskop) adalah benda langit yang memiliki magnitud semu 6.
Sumber : NASA, Langit Selatan dan sumber-sumber lainnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H