Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Peta Jalan Rupiah Digital

19 Desember 2023   18:25 Diperbarui: 21 Desember 2023   09:31 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Rupiah digital. (Sumber: KOMPAS/CHY - HERYUNANTO)

Tahap ini akan mengujicobakan konsep integrated end-to-end w-Digital Rupiah to r-Digital Rupiah (Digital Rupiah ritel). 

Salah satu use case yang akan diujicobakan adalah konversi w-Digital dengan r-DIgital yang sekaligus menjadi representasi interaksi pasar wholesale dan ritel.

Sinergi dan Kolaborasi Nasional

Proyek Garuda merupakan inisiatif berskala nasional dengan produk Digital Rupiah yang digadang sebagai upaya menjaga kedaulatan mata uang rupiah di tengah era digital. 

Maka dari itu, efektivitas maupun implementasinya sangat dipengaruhi bahkan ditentukan oleh terbentuknya ekosistem lintas sektoral end-to-end.

Proses ini tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan seluruh stakeholder di sepanjang lintasan, mulai dari supply hingga demand. Sinergi stakeholder ini pun jadi bagian esensial terhadap pengembangan Digital Rupiah. 

Selain Bank Indonesia, diperlukan juga kolaborasi dari legal formal seperti dukungan pemerintah dan lembaga legislatif. Tak cuma itu, keterlibatan publik jadi aspek signifikan dalam menjaga efektivitas implementasi desain Digital Rupiah.

Adapun tujuh area prioritas non-exhaustive dalam Proyek Garuda adalah sebagai berikut.

  • Area moneter dan sistem pembayaran
  • Area stabilitas sistem keuangan
  • Area transaksi pemerintah
  • Area keamanan nasional
  • Area perlindungan konsumen
  • Area hubungan internasional
  • Area perdagangan aset kripto

Sinergi dan Kolaborasi Internasional

Mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral atau lebih dikenal dengan istilah CDBC (Central Bank Digital Currency) dinilai sebagai solusi yang cukup menjanjikan dalam mewujudkan pembayaran dan transaksi antarnegara secara lebih transparan, cepat, mudah, dan inklusif. 

Beberapa isu seperti compliance yang kompleks, biaya yang mahal, hingga tingginya biaya konversi mata uang diyakini dapat diatasi dengan CBDC.

Forum G-20 juga membahas berbagai isu, termasuk di antaranya adalah interoperabilitas antarnegara CBDC menjadi bagian dari rancang bangun agenda cross-border. 

Bank Indonesia bekerja sama dengan BIS Innovation menjadi salah satu wujud konkret dalam mendorong agenda prioritas tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun