Bagi negara kita, rupiah bukan sekadar alat tukar untuk membeli barang. Rupiah juga menjadi lambang kedaulatan dan kemakmuran rakyatnya. Karena inilah, pemerintah melalui Bank Indonesia selalu berusaha memastikan semua daerah di Indonesia memiliki pasokan rupiah yang cukup dan layak edar.
Pasokan rupiah yang layak edar dengan jumlah yang tepat akan memberikan dukungan bagi aktivitas ekonomi masyarakat. Lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan laut berlayar ke berbagai daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) untuk mengantarkan rupiah. Salah satu tujuan dari ekspedisi ini adalah Banda Neira. Seperti apa perjalanan Bank Indonesia ke sana?
Sekilas tentang Banda Neira
Banda Neira mungkin bukan sebuah nama yang asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Pulau kecil yang berada di Kepulauan Banda, Provinsi Maluku ini memiliki sejarah yang kaya dan pernah menjadi tempat paling berharga di dunia pada abad ke-17. Banda Neira dikenal karena produksi rempah-rempah langka yang ada di sini terutama cengkih dan pala. Kala itu, kedua jenis rempah ini merupakan komoditas yang berharga.
Selain sejarah terkait produksi rempah-rempahnya, Banda Neira juga dikenal karena beberapa tokoh kemerdekaan pernah diasingkan di sini. Mereka adalah Mohammad Hatta, Sultan Sjahrir hingga Tjipto Mangunkusumo.
Dengan panorama alamnya yang luar biasa, Banda Neira tidak hanya jadi penghasil pala terbaik. Pulau ini bahkan kerap dijuluki sebagai surga dari timur. Dengan berbagai pesonanya ini, Banda Neira juga kerap menjadi tujuan wisata.
Pelayaran ke Banda Neira Sebagai Bagian dari Ekspedisi Rupiah Berdaulat
Untuk mencapai Banda Neira, tim Bank Indonesia yang terdiri dari 68 pejuang itu harus melewati perjalanan selama kurang lebih 13 jam dari Ambon. Tepat pada pukul 05.00 WIT, jangkar Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Wahidin Sudirohusodo 991 diturunkan di Banda Neira. Tim ekspedisi yang berseragam rompi biru dan topi cokelat pun segera diturunkan ke daratan dengan menggunakan sekoci.
Kedatangan Bank Indonesia bersama TNI AL ke Banda Neira tak lain dan tak bukan sebagai bagian dari Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Ekspedisi ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang dengan jumlah yang cukup bagi masyarakat yang tinggal di daerah 3T seperti Banda Neira.
Antusiasme Masyarakat Tukar Uang Rupiah
Kedatangan tim Bank Indonesia ke Banda Neira disambut udara yang cerah. Masyarakat pulau berpenduduk 14.000 jiwa itu pun menyambut mereka dengan antusiasme yang luar biasa. Tumpukan uang dalam 9 kontainer dengan jumlah total mencapai Rp600 juta sudah disiapkan. Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga membawa sejumlah bahan pokok dan peralatan yang akan disumbangkan untuk masyarakat setempat.
Acara penukaran rupiah dimulai pada pukul 09.00 WIT. Ratusan masyarakat yang sudah datang duluan, memadati Lapangan Segitiga Banda Neira. Masing-masing membawa pecahan rupiah lecek untuk ditukarkan kepada bank Indonesia.
Ada yang membawa pecahan Rp1.000, Rp2.000 bahkan Rp100.000. Kondisi uang yang dibawa pun bermacam-macam. Ada yang hanya robek, namun tidak sedikit yang hanya tersisa sebagian. Ada juga beberapa masyarakat yang membawa uang logam untuk ditukar menjadi uang kertas.
Acara penukaran uang dimulai dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono dan Wakil Asisten Operasi Kasal Laksamana Pertama TNI Ariantyo Condrowibowo.
Menurut Doni P. Joewono, Banda Neira merupakan salah satu tempat di Indonesia yang dikenal dengan keindahan alamnya. Saking indahnya, Banda Neira bahkan masuk ke dalam gambar pecahan uang rupiah yang dikeluarkan Bank Indonesia. Kehadiran Bank Indonesia lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat adalah untuk membantu warga menukarkan uang rupiah yang sudah rusak menjadi uang yang layak edar. Bank Indonesia juga siap membantu masyarakat yang membutuhkan pecahan kecil untuk memudahkan transaksi.
Acara yang berlangsung sampai pukul 15.00 WIT itu tidak hanya menjadi event pertukaran uang saja. Bank Indonesia juga memberikan bantuan sosial kepada penduduk setempat yang membutuhkan juga memberikan layanan kesehatan. Semoga dengan uang yang baru, kehidupan masyarakat di Banda Neira juga akan menjadi semakin baik, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H