Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kredit Multiguna Jadi Primadona

5 Desember 2023   07:49 Diperbarui: 5 Desember 2023   13:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Pixabay)

Setiap bulan Bank Indonesia (BI) merilis Survei Penawaran dan Permintaan Perbankan, termasuk pada Oktober 2023. Secara umum, hasil survei BI menunjukkan angka permintaan pembiayaan rumah tangga masih relatif stabil. Artinya, kebutuhan masyarakat terkait pengajuan kredit terus bertumbuh.

Bagaimana survei rutin BI ini menjelaskan situasi tersebut? Mari simak penjelasan berikut.

Kredit Multi Guna Andalan Pembiayaan Rumah Tangga

Dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan, BI mengindikasikan penyaluran kredit baru perbankan tetap bertumbuh. Hal itu terlihat melalui besaran SBT 82,1% untuk penyaluran kredit baru oleh perbankan. Faktor permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi ekonomi dan moneter, serta tingkat persaingan usaha dengan bank lain dianggap berpengaruh pada indikasi tersebut.

Di sisi pembiayaan rumah tangga, permintaan pembiayaan baru menunjukkan tren positif. Menariknya, responden rumah tangga memilih mengajukan pembiayaan Kredit Multiguna (KMG) sebagai jenis pembiayaan yang digunakan. Persentase KMG cukup besar, mencapai 43,9% dari keseluruhan pengajuan pembiayaan baru.

Selain KMG, jenis pembiayaan rumah tangga yang diminati antara lain:

  • Kredit peralatan rumah tangga (13,9%)
  • Kredit Kendaraan Bermotor (20,3%)
  • Kredit Pemilikan Rumah (10,3%)
  • Kartu kredit (4,1%).

Namun, data menunjukkan permintaan pembiayaan rumah tangga relatif stabil lantaran pengajuan KMG yang meningkat. Kenaikannya sekitar 6% dari yang sebelumnya hanya 37,9%.

Bank Umum Sumber Pembiayaan Utama

Meski responden memilih kredit multi guna sebagai pembiayaan rumah tangga tertinggi, sumber utama pembiayaan ternyata berasal dari pinjaman bank umum. Persentasenya menyentuh angka 36,3%, tetapi jumlah tersebut menurun sekitar 4% daripada bulan sebelumnya.

Namun, bank umum bukan satu-satunya preferensi. Ada koperasi (19,4%) dan leasing (15,5%) sebagai sumber pembiayaan. Deretan berikutnya ada fintech (9,8%), BPR (5,4%), dan sumber lain (13,1%) yang menjadi sumber pembiayaan rumah tangga.

Lantas, kelompok mana yang paling banyak mengajukan pembiayaan? Hasil survei BI menunjukkan, kelompok rumah tangga dengan pengeluaran Rp3-5 juta per bulan menjadi kelompok yang paling banyak mengajukan pembiayaan rumah tangga pada Oktober 2023, yaitu 42%.

Sementara itu, rumah tangga berpengeluaran Rp1-3 juta berada di peringkat kedua dengan 36,1%. Sisanya diisi rumah tangga dengan pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan dengan jumlah 21,9%. Hasil survei tersebut mengungkap bagaimana pembiayaan rumah tangga seperti berbagai jenis kredit populer di kalangan kelas menengah.

Kartu Kredit dan KPR Tumbuh Melambat

Dari hasil survei yang sama, penyaluran kredit baru perbankan tampak tetap tumbuh, tetapi cenderung melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut bisa dilihat dari penurunan angka SBT atau Saldo Bersih Tertimbang yang hanya mencapai 82,1% atau turun sekitar 10,5% dari bulan sebelumnya.

Melambatnya penyaluran kredit baru dialami semua kelompok bank. Begitu juga dengan jenis penggunaan kredit, baik Kredit Investasi (KI), Kredit Modal Kerja (KMK), maupun Kredit Konsumsi lainnya. Namun, hanya KPR yang mengalami peningkatan menjadi 66,2% dibandingkan angka 54,5% pada bulan September 2023.

Hasil survei tersebut menarik diamati saat disandingkan dengan proyeksi kebutuhan pembiayaan rumah tangga ke depan. Hanya 5,3% responden rumah tangga yang berencana menambah pembiayaan pada masa mendatang. Sebagian besar responden (94,7%) malah belum berencana mengajukan pembiayaan apapun di masa mendatang.

Tentu hal ini jadi sebuah tantangan bagi perbankan untuk lebih giat mempromosikan pembiayaan atau kredit sejenis. Terlebih lagi, pemerintah sudah merilis kebijakan relaksasi LTV/FTV pada sektor properti dan kendaraan.

Maka, sekarang waktu tepat bagi masyarakat untuk memiliki rumah atau kendaraan impian, selagi perbankan juga gencar menawarkan program pembiayaan atau kredit. 

Bank pun berlomba-lomba menyuguhkan program terbaik untuk para nasabah. Mulai dari menjalin kemitraan solid dengan developer properti unggulan, penguatan kanal digital dalam pemasaran produk kredit, promosi menarik seperti diskon, cashback, dan reward point, hingga pengajuan kartu kredit secara online.

Menanggapi situasi demikian, apakah Anda tertarik untuk mengubah rencana soal pengajuan pembiayaan rumah tangga dalam waktu dekat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun