Capaian positif itu menunjukkan bagaimana peran SRBI mulai terlihat nyata dalam menstabilkan nilai rupiah. Secara ringkas, begini dampak SRBI yang membuat langkah penerbitan surat berharga ini jadi langkah masuk akal.
1. Pertumbuhan ekonomi dinilai positif
Investor asing menilai positif pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga mereka tak ragu untuk berinvestasi lewat SRBI. Hal tersebut menunjukkan bagaimana kondisi ekonomi Indonesia berpeluang besar menerima investasi asing.
2. Instrumen moneter yang fleksibel
BI menghadirkan SRBI sebagai instrumen operasi moneter yang pro market. Langkah ini menegaskan komitmen BI dalam memelihara efektivitas dan fleksibilitas operasi pasar uang sehingga likuiditas di pasar lebih efisien.
3. Alternatif investasi
SRBI menjadi alternatif investasi bagi para investor asing yang hendak memiliki diversifikasi portofolio. SRBI juga bisa meningkatkan likuiditas valuta asing di pasar yang akan berdampak pada stabilitas nilai tukar pula.
4. Partisipasi peserta pasar
Salah satu kunci kesuksesan penerapan SRBI ada pada partisipasi peserta pasar, baik pasar sekunder maupun operasi pasar terbuka. Ini mewakili kolaborasi bank umum dan BI untuk memuluskan jalannya instrumen keuangan tersebut.
Singkat kata, penerbitan SRBI memiliki tujuan jelas guna menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah. Kondisi ekonomi global yang dinamis menjadi pengingat bagi BI untuk selalu beradaptasi dan bergerak cepat dengan merespons secara cermat ada setiap faktor eksternal yang mempengaruhi perekonomian nasional.
Dengan kehadiran SRBI yang bertenor pendek, investor asing tertarik untuk mengoleksi SBN tersebut. Alhasil nilai mata uang meningkat dan cadangan devisa negara kembali terisi. Tertarik memiliki SRBI juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H