Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat digitalisasi telah menyentuh berbagai aspek, tidak terkecuali keuangan. Seiring dengan dinamika lingkungan strategis yang sangat cepat dalam menyikapi kondisi ini, Bank Indonesia selaku bank sentral pun perlu melakukan penguatan inovasi digital.
Tujuannya tidak lain adalah menjaga relevansi bank sentral di tengah era digital. Selain itu, Bank Indonesia juga melakukan penguatan digital untuk menjaga kedaulatan mata uang rupiah. Pasalnya, kini tersedia beragam produk finansial berbasis digital, seperti misalnya aset kripto.
Pentingnya Inovasi dan Tantangannya
Perubahan adalah hal yang pasti dan tidak dapat dihindari. Pun, disrupsi sekaligus inovasi teknologi selama lebih dari satu dekade terakhir sudah mengubah perilaku masyarakat dan makin terakselerasi sejak pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. Situasi tersebut mendorong lebih banyak terobosan solusi yang mendobrak dan menggeser preferensi masyarakat.
Munculnya berbagai inovasi tersebut menghasilkan efisiensi dan kenyamanan yang turut berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Dalam bidang finansial misalnya, jumlah masyarakat Indonesia yang menggunakan dompet digital sebagai metode pembayaran pun terus meningkat, bahkan masih mengungguli QRIS, kartu debit, dan lainnya.
Bank Indonesia pun harus sigap menghadapi kondisi ini dengan melahirkan pula inovasi guna meminimalkan berbagai risiko. Bank Indonesia dituntut untuk terus adaptif dan inovatif menjawab tantangan seperti inklusi keuangan, stabilitas keuangan, dan keamanan sehingga posisi sebagai bank sentral tetap relevan dan kedaulatan rupiah tetap terjaga.
Kerangka Transformasi Digital Bank Indonesia
Bank Indonesia sudah memulai transformasi digital jauh sebelum pandemi terjadi dan menjadi pondasi dalam membangun berbagai transformasi lainnya, baik kebijakan, organisasi, dan SDM serta budaya kerja.
Titik fokus transformasi digital adalah penyediaan pusat data lintas sektor terintegrasi dengan berbagai kemampuan analitik yang andal. Adapun kerangka kerja BI 4.0 OmniExperience (BI OmniXP) Platform menjadi kerangka transformasi digital yang diadopsi Bank Indonesia dan dibangun berdasarkan pada aspek experience dan engagement.
BI OmniXP adalah logical layer yang dibangun di berbagai aplikasi dan saling terkait. Seluruh elemen dan aplikasi pada layer ini pun dapat saling terintegrasi dan dirancang untuk dapat bekerja secara kohesif. Adapun lima platform utama dalam BI OmniXP adalah sebagai berikut.
- Customer Platform   : platform yang terhubung dan berinteraksi langsung dengan masyarakat
- Ecosystem Platform  : platform yang terhubung dengan rekan Bank Indonesia untuk menjalankan kolaborasi dan koordinasi produktif
- IT System Platform   : platform yang terdiri dari berbagai sistem informasi Bank Indonesia, baik core system maupun back office
- Things Platform     : platform yang terhubung dengan berbagai perangkat untuk mendukung proses kerja di Bank Indonesia
- Intelligence Platform  : platform sentral sebagai pusat data dengan berbagai kemampuan analitik
Rencana Induk Inovasi Digital Bank Indonesia 2025
Dalam mendukung transformasi digital yang optimal, diperlukan adanya percepatan, perbaikan, dan penyempurnaan yang berkelanjutan. Rencana Induk Inovasi Digital Bank Indonesia 2025 pun menjadi solusi yang menjawab tantangan tersebut dengan fokus pada tiga strategi utama, yakni:
- pengembangan digital business platform,Â
- pengembangan pusat data yang inovatif dan unggul,
- pengembangangan aspek teknologi yang adaptif dan inovatif dengan dukungan pengamanan end-to-end.
Rencana Induk Inovasi Digital Bank Indonesia 2025 memiliki visi dan misi sebagai berikut.
Visi   : Mewujudkan transformasi digital Bank Indonesia dalam rangka mendukung pencapaian visi Bank Indonesia untuk menjadi Bank Sentral Digital Terdepan