Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Business Process Reengineering Bank Indonesia

2 Desember 2023   09:42 Diperbarui: 2 Desember 2023   09:50 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Proses bisnis memiliki peranan yang penting untuk mendukung tercapainya tujuan suatu organisasi tidak terkecuali Bank Indonesia yang memiliki tujuan untuk menjaga stabilitas nilai rupiah. Business Process Reengineering (BPR) adalah pendekatan yang dapat mengubah cara sebuah organisasi merancang dan menjalankan proses bisnisnya secara mendalam.

Apa Itu Business Process Reengineering (BPR)?

Secara garis besar, BPR atau rekayasa ulang proses bisnis adalah perancangan ulang suatu proses bisnis secara radikal untuk mencapai peningkatan yang dramatis dalam aspek produktivitas, waktu siklus, kualitas, serta kepuasan karyawan dan pelanggan.

Business Process Reengineering dapat membantu perusahaan menghilangkan proses dalam alur kerja atau operasi yang sebenarnya tidak perlu untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Tak hanya itu, BPR juga mengintegrasikan aktivitas yang serupa guna mengurangi tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan proses bisnis tersebut.

Salah satu implementasi dari BPR yaitu mengubah proses data dari manual menjadi digital yang dapat meningkatkan proses bisnis sekaligus mengurangi tingkat kesalahan yang bisa terjadi.

Tujuan dan Peran BPR

Proses rekayasa ulang proses bisnis diawali dari tujuan dan misi perusahaan serta apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Bisa dikatakan, BPR memiliki fungsi sebagai sektor teknis privat yang membantu perusahaan untuk meningkatkan layanan konsumen dengan menurunkan biaya operasional.

Selain itu, perusahaan juga bisa bersaing secara global. Adapun tujuan suatu perusahaan melakukan rekayasa ulang proses bisnis, di antaranya:

  • Proses pengembangan secara kontinyu yang telah sampai pada batas maksimal.
  • Konsumen yang menggunakan produk pesaing.
  • Terjadinya perubahan kebutuhan konsumen.
  • Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan menghasilkan banyak peluang.

Sementara itu, peran dari Business Process Reengineering, antara lain:

  • Menguatkan informasi yang berhubungan dengan proses bisnis.
  • Melakukan seleksi terhadap proses bisnis yang memerlukan analisis lanjutan.
  • Mengidentifikasi alur semua dokumen yang masuk dan ketidakefisienan suatu proses bisnis yang sedang berjalan.
  • Mengetahui proses dan fungsi mana yang memiliki kinerja baik sehingga perlu dipertahankan.
  • Melihat kesempatan yang potensial untuk proses antardivisi yang lebih harmonis.
  • Mengidentifikasi kesempatan yang potensial dalam menerapkan layanan atau teknologi yang hendak dipakai nantinya.
  • Menawarkan acuan untuk memeriksa sekaligus mengukur kondisi lingkungan saat ini, juga merancang ulang lingkungan untuk masa depan.

Jenis BPR

Dalam implementasinya, terdapat 3 (tiga) jenis Business Process Reengineering yang bisa diterapkan dalam perusahaan, yaitu:

1. Inovasi

Jenis ini bisa diibaratkan dengan “berpikir di luar kotak” (thinking out of the box). Jadi, perusahaan akan melakukan definisi ulang dari produk atau proses baru yang menjadi pengganti dari proses atau produk lama yang dirasa kurang efektif dan efisien.

Salah satu caranya yaitu menerapkan metode six-sigma. Metode ini menawarkan waktu yang lebih singkat dalam mencapai target. Hanya, metode ini biasanya memerlukan biaya tidak sedikit.

2. Improvement

Jenis selanjutnya bisa diibaratkan dengan “berpikir dalam kotak” (thinking inside the box). Jadi, perusahaan akan menghapus setiap produk atau proses bisnis yang dirasa kurang efektif dan efisien.

Caranya bisa dengan menerapkan lean system. Metode ini tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun, waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai target cenderung lebih lama.

3. Idea fusion

Terakhir, gabungan antara inovasi dan improvement dengan analogi “berpikir di dalam maupun luar kotak” (thinking inside and outside the box).

Mudahnya, perusahaan akan menghapus semua proses yang tidak efisien sekaligus melakukan definisi ulang proses baru sebagai pengganti proses lama.

Metodenya bisa dengan lean sigma dengan waktu mencapai target dan angka optimal biaya bisa diatur lebih singkat dan kecil. Namun, perusahaan memerlukan sinergi yang tinggi untuk menerapkan cara ini.

Dengan memahami Business Process Reengineering, pemilik bisnis menjadi lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang terus berubah. Sebab, BPR memberi kerangka kerja yang kuat untuk mengidentifikasi sekaligus merampingkan proses bisnis yang ada, meningkatkan produktivitas, dan memastikan organisasi tetap kompetitif.

Dalam era perubahan yang begitu cepat, pengetahuan tentang BPR menjadi aset berharga yang dapat membantu menghadapi perubahan dengan lebih baik sehingga kelangsungan bisnis tetap terjaga.

Tentu saja, menjalani transformasi dan perbaikan adalah hal yang perlu dilakukan agar bisnis agar bisnis dapat berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun