Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Peran Artificial Intelligence di Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia

2 Agustus 2023   01:00 Diperbarui: 2 Agustus 2023   01:05 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pelayanan Bank menggunakan AI.Sumber : Google

          Perkembangan teknologi informasi yang pesat dalam era revolusi industri 4.0 telah memberikan dampak signifikan bagi berbagai sektor kehidupan, termasuk industri keuangan. Lembaga keuangan, khususnya lembaga keuangan syariah di Indonesia, tidak dapat mengabaikan perubahan ini. Transformasi digital dan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi bagian integral dalam menjawab tantangan dan peluang di era digital ini. Namun, bagaimana Transformasi Digital dalam Lembaga Keuangan Syariah ?

          Digitalisasi dalam lembaga keuangan syariah mengacu pada proses konversi aktivitas bisnis dan layanan keuangan tradisional menjadi bentuk digital. Digitalisasi melibatkan penggunaan teknologi informasi, perangkat lunak, dan aplikasi mobile untuk menyediakan layanan perbankan dan keuangan yang lebih efisien dan mudah diakses bagi nasabah.

          Digitalisasi memiliki peran dalam Meningkatkan Efisiensi dan Layanan kepada nasabah melalui:

  • Meningkatkan Aksesibilitas
  • Digitalisasi memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan syariah kapan saja dan di mana saja melalui perangkat mobile atau komputer, tanpa harus ke kantor fisik bank.
  • Proses Transaksi Lebih Cepat
  • Digitalisasi mempercepat proses transaksi seperti pembayaran, transfer dana, dan pengajuan pinjaman, sehingga meningkatkan efisiensi operasional lembaga keuangan.
  • Pengurangan Biaya Operasional
  • Melalui layanan digital, lembaga keuangan syariah dapat mengurangi biaya operasional yang terkait dengan kantor fisik dan proses manual.

          Digitalisasi pada Lembaga Keuangan Syariah merupakan sebuah kewajiban. Hal ini terjadi karena proses digitalisasi dan implementasi AI menjadi part of transformation dari abad ke abad. Lembaga Keuangan Syariah telah mengalami perkembangan yang signifikan dari masa lalu hingga saat ini. Perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan sosial, ekonomi, teknologi, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Berikut adalah tahapan perkembangan Lembaga Keuangan Syariah dari masa lalu hingga sekarang.

Transformasi Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Sumber : Penulis
Transformasi Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Sumber : Penulis

1. Awal Mula dan Perkembangan Awal (Abad ke-7 hingga 19)

  • Lembaga Keuangan Syariah berasal dari prinsip dan nilai-nilai ekonomi Islam yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Pada awalnya, lembaga keuangan syariah beroperasi dalam bentuk perdagangan dan pemberian pinjaman secara sederhana di masyarakat Muslim.
  • Selama periode ini, lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan melalui keberadaan bazaar, bank pribadi, dan lembaga keuangan non-bank yang berbasis pada prinsip syariah. Namun, perkembangan ini masih terbatas pada tingkat lokal dan regional.

2. Masa Kolonial dan Pasca Kemerdekaan (Abad ke-19 hingga 20)

  • Selama masa kolonial, banyak lembaga keuangan syariah mengalami penurunan dan pembatasan akibat dominasi kolonialisme yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis.
  • Setelah Indonesia merdeka, terjadi upaya pemulihan dan revitalisasi lembaga keuangan syariah yang lebih terorganisir. Pada tahun 1945, Bank Perniagaan Indonesia (BPI) didirikan dengan prinsip syariah sebagai salah satu bank syariah pertama di Indonesia.

3. Era Modern dan Pengakuan Resmi (Abad ke-20 hingga 21)

  • Pada tahun 1967, pemerintah Indonesia mulai memberlakukan Undang-Undang Perbankan Syariah yang menjadi landasan hukum bagi operasional lembaga keuangan syariah.
  • Pada tahun 1992, pemerintah mendirikan Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama yang berbadan hukum resmi dan diawasi oleh Bank Indonesia.
  • Selama tahun 1990-an dan awal abad ke-21, lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang pesat dengan didirikannya berbagai bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya.
  • Pada tahun 2008, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang lebih memperkuat dan memfasilitasi perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia.

4. Digitalisasi dan Teknologi (Abad ke-21)

  • Seiring dengan revolusi teknologi informasi, lembaga keuangan syariah juga mengalami transformasi digital. Banyak bank syariah yang mengimplementasikan layanan perbankan digital untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan nasabah.
  • Teknologi juga digunakan untuk mendukung pembiayaan syariah dengan skema yang lebih inovatif seperti peer-to-peer lending syariah dan crowdfunding syariah.
  • Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan analisis data semakin berkembang untuk mendukung pengambilan keputusan di lembaga keuangan syariah.

           Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah dari masa lalu hingga sekarang mengalami perjalanan yang panjang dan menarik. Dari awal yang sederhana hingga menjadi bagian integral dalam sistem keuangan modern, lembaga keuangan syariah terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman dan teknologi. Dukungan pemerintah, kesadaran masyarakat akan prinsip syariah Perkembangan teknologi melalui digitalisasi dan implementasi AI telah menjadi faktor kunci dalam perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dan secara global.

Ilustrasi Masa Depan Lembaga Keuangan Syariah Sumber : Google
Ilustrasi Masa Depan Lembaga Keuangan Syariah Sumber : Google

          Artificial Intelligence (AI) merujuk pada kemampuan mesin atau sistem komputer untuk melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pemahaman bahasa, pengambilan keputusan, dan pembelajaran mandiri. Namun, Bagaimana  Penerapan AI dalam Lembaga Keuangan Syariah :

  • Chatbot dan Layanan Pelanggan
  • Lembaga keuangan syariah dapat mengintegrasikan chatbot AI untuk memberikan dukungan pelanggan dan menjawab pertanyaan klien secara cepat dan akurat.
  • Penentuan Kelayakan Pembiayaan
  • AI dapat digunakan dalam proses analisis kredit dan penentuan kelayakan pembiayaan bagi nasabah bank syariah.
  • Deteksi Kecurangan
  • AI membantu mengidentifikasi pola dan perilaku mencurigakan untuk melawan aktivitas keuangan yang tidak sah.
  • Analisis Data
  • AI digunakan dalam analisis besar data untuk mengidentifikasi tren pasar, perilaku nasabah, dan memprediksi kebutuhan finansial mereka.

            Penggunaan AI dalam kegiatan operasional akan memunculkan beberapa manfaat dan tatangan tersendiri. Terdapat 3 Manfaat dan Tantangan Penerapan Digitalisasi dan AI dalam Lembaga Keuangan Syariah

  • Manfaat Penerapan Digitalisasi dan AI
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional: Digitalisasi dan AI membantu meningkatkan efisiensi operasional lembaga keuangan syariah dan mengurangi biaya operasional.
  • Peningkatan Layanan Nasabah: Layanan digital dan penerapan AI meningkatkan kualitas layanan yang ditawarkan kepada nasabah dengan memberikan akses mudah dan cepat ke layanan keuangan.
  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Akurat: AI membantu lembaga keuangan syariah dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat berdasarkan analisis data yang komprehensif.
  • Tantangan Penerapan Digitalisasi dan AI
  • Keamanan dan Privasi Data: Digitalisasi dan AI memerlukan perlindungan yang kuat terhadap data nasabah untuk mencegah potensi ancaman keamanan dan pelanggaran privasi.
  • Keterbatasan Teknologi: Beberapa lembaga keuangan syariah mungkin menghadapi keterbatasan teknologi yang dapat menghambat proses transformasi digital dan penerapan AI.
  • Kesiapan Sumber Daya Manusia: Penerapan digitalisasi dan AI memerlukan kesiapan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan pemahaman teknis yang cukup.

           Digitalisasi dan penerapan AI menjadi kunci bagi lembaga keuangan syariah di Indonesia untuk tetap relevan dan bersaing di era revolusi industri 4.0. Transformasi digital membawa banyak manfaat dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan nasabah, sedangkan AI membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun