Mohon tunggu...
Hestiana Falikhatur
Hestiana Falikhatur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Inisnu Temanggung

Be StrongI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Sekolah berbasis Pesantren dalam Meningkatkan Mutu Lulusan

25 Juni 2024   20:53 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:57 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah berbasis pesantren (SBP) salah satu model pendidikan yang mampu mengembangkan multiple intelligence, spiritual, kecakapan hidup, dan penguatan karakter kebangsaan. Sekolah berbasis pesantren ialah sekolah yang mengintegrasikan keutamaan sistem pendidikan yang dimanifestasikan di sekolah dan keutamaan sistem pendidikan di pesantren.
Pada tataran implementasinya, SBP ialah model pembelajaran unggulan yang mengintegrasikan penerapan sistem persekolahan yang menitkberatkan pada pengembangkan keahlian sains serta keahlian dengan pelaksnaan sistem pesantren yang menitikberatkan pada pengembangan perilaku serta aplikasi keagamaan, kenaikan moralitas serta kemandirian dalam hidup. Sekolah berbasis pesantren ada integrasi kultur pesantren ke dalam mata pelajaran serta manajemen sekolah. Dalam konsep sekolah berbasis pesantren ada konsep integrasi kultur pesantren ke dalam mata pelajaran, tetapi dalam perihal ini diseleksi kultur mana saja yang dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang terdapat, disesuaikan dengan modul pelajaran. Kultur pesantren ini terdiri dari pendalaman ilmu- ilmu agama, mondok, kepatuhan, keteladanan, kesalehan, kemandirian, ketertiban, keserdahanaan, toleransi, qana' ah, rendah hati, ketabahan, kesetiakawanan/ tolong membantu, ketulusan, istiqomah, kemasyarakatan serta kebersihan.
Sekolah berbasis pesantren ialah lembaga pembelajaran resmi yang dipadukan dengan sistem pembelajaran pesantren, dimana kurikulum pelajaran pesantren dimasukkan kedalam kurikulum sekolah. Perpaduan dari kedua lembaga ini hendak melahirkan sistem pembelajaran Islam yang komprehensif, yang mana tidak cuma menekankan pada keilmuan islam klasik saja melainkan pula memiliki sisi keilmuan modern. Sekolah reguler ialah nama sebutan untuk sekolah yang melakukan program reguler ataupun sekolah resmi yang memakai tata cara pendidikan konvensional. Dimana evaluasi di sekolah reguler dilaksanakan lewat tes tulisan, lisan, aplikasi serta tugas setiap hari. Pada sekolah reguler, penerapan pendidikan dilaksanakan sepanjang 6 hari sekolah dengan durasi lama pendidikan sepanjang 5 hingga 6 jam/hari. Perbandingan mendasar antara sekolah berbasis pesnatren dengan sekolah universal terletak pada kurikulum pembelajaran yang diterapkannya. Pembelajaran yang di selenggarakan di sekolah universal cendeurung memakai kurikulum dari pemerintah. Sebaliknya buat sekolah berbasis pesantren memakai 2 kurikulum, ialah kurikulum dari pemerintah serta kurikulum buatan sendiri yang lebih fokus kepada pembelajaran agama apalagi buat sebagain pesantren tradisional tindak memakai kurikulum semacam sekolah universal buat menciptakan kualitas lulusan.
Kualitas lulusan merupakan suatu komponen utama yang jadi sasaran dari sesuatu lembaga pembelajaran dalam mewujudkan tunjuan pembelajaran dari lembaga tersebut baik resmi ataupun wajar. Maju mundurnya suatu lembaga pembelajaran hendak sangat di tentukan oleh mutu dari kualitas lulusan lembaga itu sendiri. Perihal itu dapat tercapai manakala faktor komponen pembelajaran dikelola tanpa terdapatnya perencanaan yang matang. Sehingga buat menggapai lulusan yang baik cocok kompetensi yang dipunyai partisipan didik dibutuhkan terdapatnya suatu manajemen yang baik paling utama dalam bidang kurikulum yang hendak diajarkan ataupun di informasikan kepada partisipan didik. Dengan mempraktikkan manajemen kurikulum sekolah berbasis pesantren tidak cuma hanya menciptakan lulusan yang terbaik serta bermutu namun pula diiringi dengan akhlak yang baik selaku standar mutu ataupun tingkatan baik buruknya tamatan( lulusan) sesuatu lembaga pembelajaran. Kepribadian kualitas lulusan akademis dapat berbentuk pencapaian nilai raport serta nilai kelulusan yang penuhi standar yang telah didetetapkan, sebaliknya kepribadian kualitas lulusan non akademik bisa beruapa nilai kejujuran, ketaqwaan, kesopanan serta bertanggung jawab. Kenaikan kualitas lulusan pastinya tidak terlepas dari terdapatnya kualitas pembelajaran yang baik pula. Kualitas pembelajaran sesuatu lembaga wajib diupayakan buat menggapai kemajuan yang dilandasi oleh perubaha terencana.
Buat menciptakan kualitas lulusan yang baik hingga dibutuhkan suatu manajemen yang baik pula, Ini diperkuat dengan komentar Gram. R Terry kalau manajemen merupakan mencakup aktivitas buat menggapai tujuan, dicoba oleh individu- individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik lewat tindakan- tindakan yang sudah diresmikan lebih dahulu. Perihal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang wajib mereka jalani, menetapkan metode gimana melaksanakannya, menguasai gimana mereka wajib melaksanakannya serta mengukur daya guna dari usaha- usaha mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun