Mohon tunggu...
Hestia Maliana Putri
Hestia Maliana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halo! saya seorang Mahasiswi dari Politeknik negeri Sriwijaya Program Studi DIII Jurusan Teknik Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Kompos: Mengubah Sampah Menjadi Kekayaan Tanah yang Berguna

14 Juli 2023   12:06 Diperbarui: 14 Juli 2023   13:34 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/foto/simbol-siklus-hidup-kompos-gm519420002-90519657

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme (Warjoto, dkk., 2018). Pupuk kompos organik merupakan pupuk ramah lingkungan yang memiliki ragam manfaat seperti: meningkatkan kesuburan tanah, sebagai pemantap agregat tanah, sumber hara untuk tanah dan tanaman serta dapat meningkatkan produktivitas lahan dalam jangka panjang (Puspadewi, dkk., 2016).

Pengolahan sampah menjadi pupuk kompos memiliki manfaat ganda yaitu masyarakat dapat mengelola sampah dengan tepat guna dan meningkatkan nilai jual dari sampah yang telah diubah menjadi pupuk kompos (Anwar, dkk., 2019). 

Sampah organik yang terkumpul, termasuk sisa makanan, dedaunan, dan ranting, dipilah dan dipersiapkan untuk proses pengomposan. Pengomposan dilakukan dengan menggunakan metode aerasi terbuka, dengan mengatur suhu, kelembaban, dan proporsi bahan yang optimal. Proses pengomposan berlangsung selama beberapa minggu, dengan memperhatikan perubahan fisik dan kimia yang terjadi.

TINJAUAN PUSTAKA

Kompos

Kompos merupakan hasil dekomposisi bahan organik yang menghasilkan pupuk organik yang kaya akan nutrisi. Pembuatan kompos adalah proses yang melibatkan dekomposisi bahan organik seperti sisa tanaman, limbah dapur, dan limbah organik lainnya.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kompos adalah dengan menggunakan EM4 (Effective Microorganisms 4). EM4 adalah campuran mikroorganisme yang memiliki peran penting dalam mempercepat proses pengomposan.Dalam artikel ini, kami akan meninjau beberapa studi terkait pembuatan kompos dan teknik yang digunakan.

*Komposisi Bahan Baku:

Menentukan komposisi bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kompos sangat penting untuk menghasilkan produk kompos yang berkualitas. Studi oleh Smith et al. (2010) menunjukkan bahwa perbandingan yang tepat antara bahan hijau (seperti rumput segar) dan bahan coklat (seperti daun kering) berkontribusi pada pembentukan kompos dengan kandungan nutrisi yang seimbang. Mereka menyarankan rasio 3:1 antara bahan hijau dan bahan coklat untuk mencapai hasil terbaik.

*Proses Dekomposisi:

Proses dekomposisi adalah langkah penting dalam pembuatan kompos. Penelitian oleh Johnson et al. (2012) menyelidiki pengaruh kondisi lingkungan, seperti suhu, kelembaban, dan aerasi, terhadap laju dekomposisi bahan organik dalam kompos. Mereka menemukan bahwa suhu optimum sekitar 55-65 derajat Celsius dan kelembaban sekitar 40-60% menghasilkan dekomposisi yang efisien. Selain itu, aerasi yang baik dapat meningkatkan laju dekomposisi dengan memfasilitasi aktivitas mikroorganisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun