Literasi merupakan sebuah keterampilan atau pengetahuan seseorang dalam aktivitas tertentu. Selain itu, literasi juga mempunyai arti yaitu kemampuan individu yang befokus dalam memahami maupun mengolah sebuah informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Jenis literasi bermacam- macam, salah satunya yaitu literasi baca tulis. Literasi baca tulis adalah kecakapan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun yang tersurat, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi pada individu yaitu dengan pembuatan sebuah kegiatan yang menunjang minat peserta didik dalam membaca.
Membaca merupakan kegiatan penting dalam proses belajar mengajar, karena membaca merupakan kemampuan dalam menyerap informasi melalui teks atau bacaan. Peserta didik dapat memperoleh informasi, memperoleh pemahaman dan berpikir kritis melalui membaca. Tanpa membaca, peserta didik tidak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dan tidak dapat mengetahui informasi yang ada di dunia. Oleh karena itu, membaca menjadi ilmu yang penting sekaligus sebagai bahan belajar mengajar. Membaca juga harus diajarkan sejak prasekolah, sehingga baru bisa dituntaskan secara optimal nanti di jenjang Sekolah Dasar. Di Indonesia, minat baca peserta didik masih tergolong rendah, karena sumber daya manusia yang tidak kompetitif. Hadirnya teknologi yang menyediakan layanan game online, seperti televisi dan handphone, menurunkan minat baca siswa.
Pada KKN-T UNIPMA ini, kelompok 24 dengan Dosen Pembimbing Ibu Puji Nurhayati, S.E., M.Si melaksanakan program kerja dalam bidang literasi yaitu pembuatan pojok baca yang dilaksanakan pada tanggal 11- 18 Januari 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 2 Kedungpanji, Dusun Dinginan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan, pada kelas 1 2 dan 3. Mengingat ketiga kelas tersebut termasuk kelas yang basic dan tergolong masih kurang dalam minat membaca.Â
Pembuatan pojok baca ini diawali dengan melaksanakan observasi di SDN 2 Kedungpanji melalui metode pengamatan dan wawancara kepada guru- guru disana. Mahasiswa KKN bertanya mengenai kondisi kelas 1 2 dan 3, serta apakah sudah tersedia sarana literasi yaitu pojok baca di kelas tersebut. Kemudian mahasiswa mengamati langsung kondisi kelas, perpustakaan sekolah, dan area sekolah lainnya. Keesokan harinya, mahasiswa datang ke sekolah untung merapikan buku- buku yang ada di perpustakaan, sambal memilih jenis buku sesuai jenjang kelas yang digunakan dalam pojok baca. Buku- buku tersebut bervariasi, mulai dari buku cerita, buku doa, modul- modul, dan masih banyaik jenis buku lainnya. Mahasiswa juga mempersiapkan alat serta bahan- bahan yang digunakan untuk menghias pojok baca, seperti kertas origami, kertas karton, kertas buffalo, kertas asturo, double tipe, gunting, dll, yang dibentuk beraneka macam.
Proses pembuatan pojok baca di laksanakan pada jam istirahat dan mahasiswa dibantu oleh guru dan peserta didik. Mereka sangat antusias terhadap program yang kami berikan dan berterimakasih kepada mahasiswa KKN kelompok 24.
Dengan adanya pojok baca tersebut, diharapkan peserta didik khususnya kelas 1 2 3 dapat lebih aktif dan memudahkan peserta didik karena tidak perlu datang ke perpustakaan apabila ingin membaca, dan tentunya agar meningkatkan minat baca mereka. Dikarenakan mengingat begitu pentingnya sebuah kemampuan membaca pada diri seorang pelajar.
Meningkatkan Literasi Melalui Kegiatan Pojok Baca diÂ
SDN 2 Kedungpanji
Literasi merupakan sebuah keterampilan atau pengetahuan seseorang dalam aktivitas tertentu. Selain itu, literasi juga mempunyai arti yaitu kemampuan individu yang befokus dalam memahami maupun mengolah sebuah informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Jenis literasi bermacam- macam, salah satunya yaitu literasi baca tulis. Literasi baca tulis adalah kecakapan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun yang tersurat, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi pada individu yaitu dengan pembuatan sebuah kegiatan yang menunjang minat peserta didik dalam membaca.
Membaca merupakan kegiatan penting dalam proses belajar mengajar, karena membaca merupakan kemampuan dalam menyerap informasi melalui teks atau bacaan. Peserta didik dapat memperoleh informasi, memperoleh pemahaman dan berpikir kritis melalui membaca. Tanpa membaca, peserta didik tidak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dan tidak dapat mengetahui informasi yang ada di dunia. Oleh karena itu, membaca menjadi ilmu yang penting sekaligus sebagai bahan belajar mengajar. Membaca juga harus diajarkan sejak prasekolah, sehingga baru bisa dituntaskan secara optimal nanti di jenjang Sekolah Dasar. Di Indonesia, minat baca peserta didik masih tergolong rendah, karena sumber daya manusia yang tidak kompetitif. Hadirnya teknologi yang menyediakan layanan game online, seperti televisi dan handphone, menurunkan minat baca siswa.