Mohon tunggu...
Hesterlin Benedikta
Hesterlin Benedikta Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langit Merah di Ujung Hari

21 November 2024   18:17 Diperbarui: 21 November 2024   18:52 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Namun, saat ia hendak menyerah, sebuah suara kecil muncul di pikirannya, memaksanya melihat satu-satunya hal yang membuatnya merasa hidup belakangan ini: menulis. Ia teringat bagaimana kalimat-kalimat itu menjadi tempatnya bernafas di tengah gelapnya depresi. Akhirnya, ia meraih potongan-potongan naskah yang berserakan, menyusunnya kembali.

     "Jika dunia menolakku, aku akan menciptakan duniaku sendiri " ujar Raka dengan tekad membara. Di malam-malam berikutnya, ia memutuskan untuk membagikan ceritanya di sebuah blog kecil, bukan lagi demi penerimaan orang lain, tetapi demi dirinya sendiri. Namun, ia tak menyangka, dari langkah kecil itu, ribuan pembaca mulai menemukan inspirasinya.

     Saat pengunjung blognya melampaui angka sepuluh ribu, Raka sadar, keajaiban kadang tidak datang dari pintu yang kita ketuk, melainkan dari jendela yang kita buka sendiri.

     Langit di luar mulai gelap. Raka menatap kembali jendela apartemennya. Warna merah telah berganti menjadi biru gelap yang menenangkan. Ia tersenyum kecil, merasa lebih tenang. Baginya, kehilangan pekerjaan hari ini mungkin adalah kesempatan untuk mengejar sesuatu yang lebih berarti.

     Malam itu, sebelum tidur, ia menghubungi ibunya dan mengucapkan selamat ulang tahun. Mereka berbicara panjang lebar, dan di akhir percakapan, ibunya berkata, "Raka, kamu selalu punya pilihan. Hidup ini tidak pernah berhenti memberi peluang, selama kamu mau berusaha."

     Keesokan harinya, Raka bangun dengan semangat baru. Ia menyusun rencana, bukan untuk kembali ke dunia korporat, tetapi untuk mengejar mimpinya yang selama ini terpendam. Ia tahu, jalan di depannya tidak akan mudah, tapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa siap menghadapi apa pun yang menanti.

Intrinsik:

Tema: Perjuangan untuk bangkit dari kegagalan dan menemukan makna baru dalam hidup.

Tokoh: Raka (tokoh utama), ibunya (tokoh pendukung).

Penokohan: Raka adalah pribadi yang awalnya tertekan dan pesimis, tetapi berkembang menjadi sosok yang optimis dan berani. Ibunya bijaksana dan menjadi sumber motivasi.

Alur: Alur maju dengan konflik internal yang dialami Raka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun